Andi TrimulyonoBerlian Arswendo ASebagai negara dengan wilayah lautan yang cukup besar membuat Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan energi alternatif yang meliputi antara lain energi panas laut, energi arus akibat pasang surut, energi gelombang laut dan energi arus laut. Selain ramah lingkungan, energi yang dibangkitkan dari arus laut membutuhkan alat konversi yang kecil, tidak bising, memiliki densitas yang tinggi dibandingkan angin. Menurut sistem pembangkitan energi laut yang ada terbagi menjadi dua yaitu sistem turbin dan non turbin Khan et al,2008.Turbin Darrieus adalah salah satu tipe turbin penggerak vertikal axis sedangkan bilah yang digunakan adalah NACA simetris0012 dan 0018. Turbin tipe ini memiliki permasalahan tersendiri dalam start awal/self starting Brian,2008, dibandingkan Turbin Kobold yang menggunakan bilah tipe HLIFT yang dikembangkan untuk penggunaan dalam airCoiro et al,2005 memiliki kinerja yang lebih baik. Modifikasi dengan cara memberi flap pada tralling edgenya memiliki pengaruh yang singnifikan terhadap torsi statik berkisar 35% kenaikan yang terjadi dibandingkan dengan tanpa flap Tabassum,1987. Untuk mendapatkan performansi tersebut maka penelitian ini bermaksud memodifikasi bilah HLIFT dan NACA dengan cara memvariasi ketebalan,kelengkungan camber serta panjang bilah diharapkan hasil dari memodifikasi bilah ini dapat menghasilkan varian baru dari untuk turbin arus tipe vertical axis. Penelitian ini bermaksud mengetahui performansi modifikasi bilah HLIFT maupun NACA berdasarkan variasi ketebalan,camber dan panjang bilah tersebut dengan menggunakan metode numerik yaitu Computational Fluid Dynamics CFD . Hasil simulasi numerik menunjukkan performansi terbaik untuk satu foil HLIFT ditunjukkan pada modifikasi kelengkungan camber ke empat nilai CL,CD serta rasio CL/CD dan untuk NACA 0018 ditunjukkan oleh tunggal ditunjukkan pada modifikasi penambahan panjang chord ketiga yaitu panjang chord + 15%. Setelah modifikasi Torsi poros maksimum untuk modifikasi foil HLIFT terjadi pada ketebalan foil 85 % terjadi pada saat waktu 15 detik sebesar 2,62. 105 sedangkan untuk modifikasi kelengkungan camber terletak pada modifikasi kelengkungan camber yang pertama pada saat waktu 11,5 detik dengan nilai torsi 2, sedangkan untuk NACA 0018 Torsi poros maksimum untuk modifikasi ketebalan foil 95 % terjadi pada saat waktu 9,9 detik sebesar 1, sedangkan untuk modifikasi panjang chord terletak pada modifikasi panjang chord + 5% pada saat waktu 4,3 detik dengan nilai torsi 1, HadiParlindungan ManikThe cooling system using CO2 refrigerant is one of the vital systems to increase the quality of hauled fishing and it is more effective and more efficient and also this system is environmentally harmless than the conventional cooling system. Reliability is one of so many criteria that had to be concerned in the process of taking the decision of invention such as planning/drafting, production, or reparation process. The aim of this research is to evaluate the design of fish hatch cooling system using CO2 refrigerant and auxiliary compression by heat power in KM. RAS Rukun Arta Sentosa 06 using the approximation based on reliability. Some steps that had been used in this research are collecting the data, design process, and evaluation by qualitative and quantitative approach. The qualitative approach is using the Failure Mode and Effect Analysis FMEA method and also using Fault Tree Analysis FTA method. Otherwise, the quantitative approach is using the method of Markov Process. Analytical approach is done by make a design model of the available invention system through the block diagram reliability and decrease the reliability function of the system, and for the next step those system is to be used as the base rule of quantitative evaluation system. The report of the research tells that the severity level and the failure rate are showed in some components, such as compressor, condenser, heat exchanger and expansion valve. The analytical approach will obtain the value of MTTF Mean Time To Failure system for 250 hours and the availability value is 0,6308 or 63,08% and the unavailability value is 0,3692 or 36,92%.Mardi SantosoGerakan kapal terombang â ambing atau naik turun di laut lepas yang diakibatkan oleh ombak yang besar dan terus menerus dapat mengakibatkan gejala sakit berupa kepala pusing, mual bahkan muntah yang seringkali diistilahkan sebagai mabuk laut sea sickness atau motion sickness. Pada kapal penumpangferrykondisi ini menjadi suatu persyaratan penting yang harus dipertimbangkan dalam proses desain. Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap hasil perhitungan dan simulasi percepatan vertikal gerakan kapal catamaran 1000GT sehingga bisa dilihat unjuk kerja kapal terhadap kenyamanan penumpang. Kenyamanan pada penumpang dilihat dari indeks jumlah penumpang yang mengalami mabuk laut pada periode tertentu dengan mengacu pada standard ISO-2631/1997. Perhitungan dan simulasi dilakukan pada beberapat titik di kapal untuk melihat percepatan vertikal yang terjadi. Dari hasil simulasi didapatkan pengaruh dari lokasi pengukuran, durasi dan arah ombak terhadap persentase jumlah penumpang yang mengalami gejala mabuk laut atau motion sickness incidence MSI.Kiryanto KiryantoSamuel SamuelSolihin SolihinUntuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya laut utamanya perikanan di daerah kota Pekalongan maka perlu dilakukan kajian yang lebih dalam mengenai perencanaan suatu kapal yang mampu mencapai daerah di luar batas 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung, penentuan volume tangki-tangki, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal Lpp = 31,18 m, lebar kapal B = 6,82 m, tinggi kapal H = 3,12 m, sarat kapal T = 2,72 m, dan kecepatan kapal V = 11 knot. Volume tanki yang di butuhkan untuk pelayaran selama 20 hari dan menggunakan mesin 272 kw370HP.Tanki bahan bakar = m3,Tanki minyak pelumas = 0,63628 m3,Tanki air tawar = 29,8608 ton, Tanki harian = 1,496152 m3. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 30,97 KN dan powes sebesar 335,75 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 27,3 â 39,1 deg dan nilai GM awal = 1,13 â 1,596 mMardi SantosoPada tahap awal desain, untuk mendapatkan desain kapal yang optimum perlu dilakukan analisa untuk menentukan parameter utama dari kapal. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pemilihan parameter utama dari kapal ferry catamaran kelas 1000GT untuk mendapatkan desain kapal ferry yang optimal. Parameter utama kapal ditentukan dari optimasi data utama kapal yang mirip yang dijadikan acuan set based design untuk mendapatkan ukuran kapal kapal ferry catamaran yang diinginkan. Geometri bentuk lambung kapal kemudian dioptimasikan dan dianalisa hambatannya menggunakan metode perhitungan, simulasi dan uji tarik. Rencana umum kapal kemudian dikembangkan untuk mendapatkan penataan ruang dan penentuan kapasitas kapal yang otimum. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapal ferry catamaran 1000GT memiliki gross tonnage GT sebesar 1130GT dan nett tonnage NT 197GT. Dan daya mesin yang digunakan adalah 4 x 810 HP, untuk kecepatan dinas 15 Putri AdnyaniNur AisyahS. Sulistijono[...]N NurmawatiKondisi struktur pelat tongkang dan banyak volume muatan, akan mempengaruhi jumlah tegangan yang mampu ditahan oleh suatu struktur. Analisa kekuatan deck dengan variasi pembebanan bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang berada di titik tertentu pada deck kapal, pada studi kasus ini adalah kapal tongkang Nania dengan adanya variasi metode pembebanan. Metode penelitian dimulai dengan pembebanan batu bara di atas tongkang dan membentuk gunungan yang jumlahnya bervariasi serta disusun secara memanjang kapal. Pemodelan elemen hingga hanya dilakukan pada daerah midship dengan ukuran model adalah panjang 18,28 meter, lebar 27,45 meter, dan tinggi 5,5 meter, yang disesuaikan dengan studi kasus di lapangan. Variasi pembenanan dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum, antara lain variasi ke-1 adalah midship kapal dibebani 1 gunungan yaitu ketika tongkang membawa 4 gunungan batu bara keseluruhan sepanjang kapal, dengan tiap gunungan menyerupai prisma. Variasi ke-2 adalah 2 gunungan pada midship jika tongkang mengangkut 5 gunungan batu bara secara keseluruhan dengan bentuk gunungan adalah limas. Dengan menggunakan software elemen hingga didapatkan hasil tegangan maksimum berada pada area replating pada kedua variasi yang memiliki tegangan maksimum sebesar 394,39 MPa dan 369,97 MPa. Kedalaman deformasi dari kedua tipe pembebanan yaitu 27,783 mm dan 28,765 mm yang masih dibawah toleransi deformasi maksimum 36 mm. Nilai safety factor berdasarkan tegangan ultimate sertifikat material kapal Nania ialah 1,303 dan 1,389. Nilai rata-rata safety factor dari keseluruhan percobaan yaitu 1,346, diatas angka standar SF = eka TriastutiArief SubektiBaja merupakan logam yng banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakanuntuk peralatan mesin berat, peralatan pertanian dan peralatan bersenjata. Salah satu kelemahan baja ialahdapat terkorosi secara cepat ketika berada di udara, lingkungan berair maupun media asam, sehinggaperlu dilakukan proteksi untuk menurunkan laju korosi baja. Telah dilakukan penelitian tentang karakterkorosi Mn hasil pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis dengan dengan waktu deposisi 60 â 210detik. Proses elektroplating dilakukan dan dengan tanpa penambahan zat aditif Cu2+. Potensial dandensitas arus korosi ditentukan dengan cara ekstrapolasi Tafel. Hasil penelitian menunjukkan bahwalogam Mn yang dihasilkan dari proses pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis tanpa dan denganpenambahan zat aditif Cu2+ dapat menghasilkan EOC lebih negatif dari EOC baja AISI 1020 sehingga dapatdigunakan sebagai anoda tumbal sacrificial anode untuk baja tersebut. Laju korosi terendah diperolehdari hasil elektroplating dengan penambahan zat aditif Cu2+ dengan waktu deposisi 180 detik yaitusebesar mpy. Penambahan sejumlah kecil Cu2+ mempengaruhi keadaan kimia dari deposit danberakibat pada sifat mekanik dan ketahanan ArswendoBurhan ArifinAbstrak Ponton merupakan alat apung yang bentuknya jampir menyerupai kotak, dan biasanya ponton ditarik oleh tugboot. Muatan yang di angkut oleh ponton beraneragam dari kayu, batubara, tiang pancang dan masih banyak lagi yang dapat diangkut Dalam Tugas Akhir ini akan dijelaskan tentang analisa kekuatan deck ponton batubara, dari analisa tersebut akan diketahui letak tegangan terbesar dari struktur berdasarkan pembebanan dari muatan yang diangkut oleh ponton dengan menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisa menggunakan program Msc Patran dan Msc Nastran mendapatkan hasil tegangan maksimum pada plat deck dalam kondisi air tenang sebesar x 10 4 KN/mÂČ dan ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin sebesar 4 x 10 5 KN/mÂČ. Begitu juga untuk kodisi hogging sebesar x 10 5 KN/mÂČ dan untuk kondisi sagging sebesar x 10 5 KN/mÂČ dan dalam kedua kondisi ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin sebesar 4 x 10 5 KN/mÂČ Kata kunci Metode elemen hingga, Tensor stress, Msc Endro WHull construction process for a new shipbuilding project usualy consist of a set of stages. Starting from material identification, marking, cutting fabrication, assembly and testing. For many shipyard hull inspection activity and hull production stages are joined to simplify production progress monitoring. A 20% credit given for inspection activity. Inspection activities particulary for hull construction which consist of inspection and repair work. Schedule slip of a new shipbuilding is very potencial. This condition is met when man power allocation and work priority are not set properly. Therefore, a clear parameter which conduct with inspection productivity to production manager should be provided. This parameter could help production manager to determine priority of repair work. In this case, differences parameter between production that is using pane measurement and inspection that is using compartement measurement. These two different parameter could make difficulties, particulary when production manager want to know how much progess has been done. A new method to converting the two different parameter has become a topic of this paperSukanto JatmikoIn this globalization era technological advances growed very fast. In shipping industry of development process shipbuilding of principal feedstock to used steel plate, with construction tacking on using welder this research purpose of lifted is know number of requirement consumable electrode for welder SAW at block-block ship DCV 18500 DWT in PT. Jasa Marina Indah this experiment specimen applied is low carbon steel of type ST 42 with thickness of 12, 13, 14, 17, 19 dan 24 mm. Research is done by the way of making specimen at every plate thickness. Then is done path measurement of length, used electrode length, and weight flux applied at the result of gauging and data calculation welder at block DB 5p/c/s, SS5Ap/s, SS 5Bp/s, UD 5C, and TB 102 p/c/s will be known number of electrodes applied in welder SAW and number of flux PriohutomoBudy Rolly YuwanaSalah satu penyebab besarnya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan kapal di jalur pelayaran adalah dikarenakan kurangnya informasi mengenai jalur atau rute evakuasi yang harus dilalui penumpang bila terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu kajian mengenai jalur evakuasi utama didalam sebuah kapal saat terjadinya kecelakaan perlu dilakukan dengan cermat. Terutama untuk kapal yang mengangkut banyak penumpang seperti kapal perintis. Pada paper ini akan dibahas mengenai kajian waktu evakuasi penumpang di kapal dengan metode advance berdasarkan ketetapan dari IMO. Untuk proses simulasi menggunakan software Pathfinder 2015. Dari hasil simulasi yang dilakukan waktu embarkasi penumpang adalah detik, sedangkan total waktu evakuasi penumpang adalah detik atau sekitar menitB BudiantoDari kondisi geografis Kepulauan Bawean merupakan kepulaun utama yang berada pada Kabupaten Gresik yang hanya bisa di jangkau dari pulau sekitarnya menggunakan transportasi laut. Transportasi laut memiliki peranan penting dalam distribusi sumber-sumber utama kebutuhan pokok masyarakat, hasil pertanian dan transportasi penyeberangan di Pulau Bawean. Dengan waktu operasional penyeberagan kapal yang terbatas dan kondisi kapal yang ada, memiliki kecepatan yang sedang menyebabkan tergangunya mobilitas orang dan distribusi barang hasil pertanian secara maksimal. Fast Ferry 150 Pax merupakan solusi tepat untuk transportasi laut penyeberangan rute Gresik-Bawean, yangmana memiliki kecepatan lebih cepat dibanding dengan kapal RO-RO ataupun Kapal Ferry yang ada. Untuk membangun Sebuah Fast Ferry 150 Pax diperlukan basic design yang baik, dimana salah satunya dalam perancangan ukuran utama kapal dengan kapal pembanding dan penentuan desain rencana garis. Penentuan ukuran utama kapal merupakan rencana kunci dalam perancangan kapal Fast Ferry 150 Pax dengan memperhatikan regulasi dari Klasifikasi dan standar kelaik-layakan kapal dalam beroperasional dilaut. Dimana dalam menentukan ukuran utama dan lineplan tersebut meliputi beberapa perancangan antara lain menetukan ukuran utama kapal, menentukan desain kapal pembanding, membuat CSA dan shape control body plan. Dalam desain Fast Ferry 150 Pax, diahrapkan ketelitian yang lebih fokus dalam mencakup aspek regulasi dan keselamatan dalam kelaik-lautan kapal tersebut. Dimana didapatkan desain kapal Fast ferry 150 Pax tersebut dengan ukuran utama kapal LOA m, lebar m, tinggi m, Sarat m dan memiliki kapasitas penumpang 150 orangParlindungan ManikDeddy ChrismiantoGigih NiagaraKapal general cargo adalah kapal yang mengangkut bermacam-macam muatan berupa yang diangkut biasanya merupakan barang yang sudah general cargo dilengkapi dengan crane pengangkut barang untuk memudahkan bongkar-muat muatan. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal. Ukuran utama kapal didapatkan dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisa olah gerak kapal yang sesuai dengan standar IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding yang diambil dari Register Of Ship2002-03LR Lloydâs Register dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal keseluruhan Loa = 62,46 m, panjang kapal Lpp = 57,95 m, lebar kapal B = 12,26 m, tinggi kapal H = 6,49 m, sarat kapal T = 3,85 m, dan kecepatan kapal Vd = 11 knot. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 66,76 KN dan power sebesar 506,3667 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 3,369 dan nilai GM awal = 4,021 heaving maksimum = 1,086 m, gerakan rolling maksimum =14,15°, dan gerakan pitching maksimum = 3,02°Bangkit Jaya PutraDeddy ChrismiantoGood RindoAbstrakKapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi. Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle dan dan Blade Area Ratio dan dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling â baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics CFD. Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling â baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling â baling yang optimum yaitu B â 7 Series pada Model 2 27,70 & 0,59 putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/ kunci Kapal Selam, Propeller, Skew Angle, Blade Area Ratio Ae/Ao, Kort Nozzle, dan CFDSarjito JokosisworoThis time, rattan bark fiberâs used in furniture industries and home industries because it is easy to get, cheap, not to be danger for our health, and it can lesson environment pollution biodegradability; so, with exploit as composites lasing fibre, later, it can overcome the environment problem. The rattan bark development as composite material has already know, in view of the raw material of natural fibre rattan available, Indonesia has many raw material. From this case, this research conducted to get technical analysis of tensile strength and bending from rattan bark fibre composite that is using woven roving treatment of variation matting pattern on fibre direction 0Âș/90Âș and 45Âș angles as polyester resin matrix. The purpose of this research is to identify the tensile strength and bending of composite of rattan bark fibre which influence fibre direction between 0Âș/90Âș and 45Âș angles. From the result of specimen trial is served in tensile strength and bending, and compared with tensile strength and bending value which permitted by BKI Biro Klasifikasi Indonesia as theory of standardization trial. On the research, the writer found composite that have rattan bark fibre compared 0Âș/90Âș and 45Âș angle of fibre direction, the treatment of matting pattern fibre, volume fraction 42,8% matrix polyester and 57,2% rattan bark fibre to specimen of tensile strength trial, volume fraction 50% matrix polyester and 50% rattan bark fibre to specimen bending trials. Conducted hand lay up method, from the result study found the price maximum of tensile strength has got by composite with 0Âș/90Âș and 45Âș fibre direction and maximum bending has got by composite with 45Âș fibre EditorKetua EditorKetua EditorMuhammad IqbalMuhammad IqbalMuhammad IqbalSukanto JatmikoImam Pujo MulyatnoFeasibility analysis project is an important component before a project is carried out, one method to feasibility analysis project is sensitivity analysis. The purpose of this study is to determine the feasibility of building graving dock DWT at. PT. Jasa Marina Indah with sensitivity analysis method which will be known sensitivity value of graving dock DWT in the form of NPV Net Present Value, IRR Internal Rate of Return and B / C Benefit Cost Ratio, and also to investigate the higest and lowest feasibility. In this study conducted a sensitivity analysis of graving dock 18 000 DWT which is sensitive to the value achieved capacity of graving dock 18 000 DWT each year, such as if the value of its capacity 100% fully charged, 15% of the available capacity, 10% of the available capacity, and sensitive to the possibility of late payment of installments to the lend capitalResults showed that the sensitivity of graving dock 18 000 DWT highest if the capacity is filled with 100%, While the value of the sensitivity of graving dock 18 000 DWT in the lowest occur if the capacity of the graving dock filled only 10% of the available capacitySukanto JatmikoCandra Sholeh HermawanKonstruksi single dan double shell memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi teknis dan segi teknis,kekuatan konstruksi double shell lebih baik dibandingkan konstruksi single dari segi ekonomis, konstruksi single shell memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan konstruksi double shell . Dalam tugas akhir ini akan dijelaskan tentang analisa beban statis yang dari analisa tersebut akan diketahui karakteristik dan letak tegangan terbesar dari struktur konstruksi single dan double shell berdasarkan skenario variasi kondisi keadaan kapal menggunakan metode elemen analisa menggunakan program komputer yang berbasis metode elemen hingga pada Dry Cargo Vessel DWT menunjukkan selisih nilai faktor keamanan terendah safety of factor untuk stress tensor sebesar 3,08 pada konstruksi single shell dan 3,20 pada konstruksi double shell yang terjadi saat kondisi dari segi teknis,konstruksi single shell memiliki faktor keamanan yang lebih rendah dibandingkan konstruksi double shell. Hasil perhitungan menggunakan program Microsoft Office Excel menunjukkan bahwa konstruksi double shell menggunakan material plat dan profil kg 54,38% lebih banyak dibandingkan konstruksi single shell atau setara dengan Rp selisih biaya pekerja senilai Rp dan selisih volume ruang muat kapal sebesar m3Imam Pujo MulyatnoIqbal AmandaKapal jenis BulkCarrier menjadi fokus dalam SOLAS Chapter XII. Regulasi SOLAS menyangkut struktur ruang muat yang menerangkan Transverse Bulkhead pada dua ruang muat terdepan dan konstuksi doble bottom pada ruang muat terdepan harus mempunyai kekuatan untuk menahan beban yang diakibatkan jika ruang muat termasuki air Flooding. Penelitian dilakukan dengan metode elemen hingga dengan alat batntu program komputer berbasis metode elemen hingga. Konstruksi Transverse Bulkhead yang akan diteliti adalah konstruksi Transverse Bulkhead ruang muat pada 18500 DWT DCV yang saat ini sedang dibangun oleh salah satu galangan di Kota Semarang. Penelitian ini diawali dengan melakukan analisa MEH untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum beserta letak terjadinya, lalu dilakukan Perhitungan Faktor Keamanan sehingga dapat ditentukan keamanan kontsruksi tersebut. Hasil penelitian telah menunjukkan tegangan maksimum terjadi pada bagian tengah Konstruksi Transverse Bulkhead dengan nilai Mpa dan Faktor keamanan yang memiliki arti bahwa konstruksi Bulkhead khususnya pada bagian corrugated tidak mampu menahan tegangan yang terjadi akibat pembebanan Kondisi Flooding pada ruang Arswendo AdietyaDeddy ChrismiantoIim Tedy FatwaKemacetan jalan jalur Pantura Pantai Utara tercatat selain diakibatkan tingginya jumlah motor, mobil dan truk sejak tahun 2008-an, juga disebabkan oleh jalan jalur pantura lain yangburuk, dan jebolnya berbagai jembatan di wilayah jalur Pantura saat musim hujan. Tercatat 5 provinsi yaitu Banten, DKI jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengalami kemacetan yang sulit terurai. Adanya kelemahan dari alat transportasi berupa bus, mobil, sepeda motor dan truk yaitu kapasitas barang yang kecil, sehingga tidak dapat secara spontan mengevakuasi arus barang dan orang secara masal Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan usaha untuk mengembangkan alat transportasi alternatif untuk membantu proses evakuasi barang. Pembuatan penelitian ini bertujuan untuk perancangan kapal container 190 Teus sebagai alternativ tol laut untuk pelayaran banyuwangi-jakarta. Desain kapal container 190 Teus yang akan dikembangkan diharapkan mampu menjadi solusi alternativ terhadap kebutuhan alat evakuasi barang akibat kemacetan dan bencana jebolnya jembatan saat musim hujan. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi dilengkapi dengan software Maxsurf Enterprise versi 8i untuk analisanya. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 190 teus dengan ukuran utama panjang kapal Lpp = 88 m, lebar kapal B = 15,60 m, tinggi kapal H = 7,60 m, tinggi sarat kapal T = 6,04 m, serta kecepatan dinasnya Vs = 11,74 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,74 knot sebesar 127,30 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 4 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan âpassâ dengan nilai displasemen 6609,70 ton. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO International Maritime Organization, menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh BudiartoSarjito JokosisworoSebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa melalui proses rancang bangun atau perencanaan kapal yang sesuai dengan prosedur yang benar, karena pengerjaan bangunan fisik kapal hanya berdasarkan dari keterampilan atau kepandaian dan pengalaman pengrajin kapal yang diperoleh secara warisan turun-temurun. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, Hal tersebut dapat disebabkan lambatnya perkembangan mengenai teknologi tentang kapal kayu, bahkan perangkat lunak software yang membantu dalam pembangunan kapal kayu belum ada. Mengingat perkembangan teknologi sudah sangatlah maju, maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembuatan kapal perikanan khususnya kayu baik dalam segi desain maupun konstruksinya. Proses perancangan perangkat lunak pemrograman konstruksi kapal perikanan kayu pelayaran lokal ini berdasarkan data base ukuran konstruksi dari rules BKI kapal kayu 1996. Perangkat lunak ini berfungsi untuk menentukan ukuran-ukuran penampang konstruksi berdasarkan ukuran utama dengan cara interpolasi dari ukuran-ukuran konstruksi yang ada pada rules BKI 1996. Perangkat lunak ini beroperasi dengan input ukuran utama yakni panjang L, lebar B dan Tinggi H dari kapal kapal perikanan dan output berupa data ukuran penampang konstruksi dan gambar visualisasi konstruksi beserta ukuran pada tiap detail IqbalGood RindoAnalisis seakeeping kemampuan olah gerak kapal merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan Hs tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya dibawah garis baseline kapal dinamakan Anti-Slamming Bow. Pada penelitian ini, anti-slamming bow ditambahkan dengan Âbulbous bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow ASB. Panjang lasb dan tinggi hasb Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing model awal pada Hs = 4 m dan Tave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk â87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming bulbous bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk â Fikry RizaldoDeddy ChrismiantoParlindungan ManikKapal penumpang feri Ro-Ro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Karena bisa mengangkut manusia, kendaraan, dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri Ro-Ro yang saat ini beroperasi di indonesia, di mana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution 85 based on the probabilistic concept. Hasil analisa intact stability untuk kapal Ro-Ro 1000 GT m, dan 5000 GT m telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 250. Analisa damage stability yang menggunakan konsep problabilistik dengan perhitungan indek subdivisi R required subdivision index, dan A attained subdivison index, di mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R Aâ„R. Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls, sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada kedua kapal yaitu, kapal Ro-Ro 1000 GT dengan indek R = 0,69405 dan indek A= 0,7207, dan kapal Ro-Ro 5000 GT dengan indek R = 0,71449 dan indek A = 0,8679. Hasil Problabilistic Damage Stability untuk kedua kapal telah memenuhi kriteria A â„ R.Untung BudiartoBerlian Arswendo AFriska Kartika PKapal container adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut petikemas. Perancangan kapal container ini diamksudkan untuk menambah jumlah armada kapal container, yang berbendera Indonesia khususnya yang selama ini jumlahnya masih sangat minim. Tugas Akhir ini terfokus pada solusi untuk menambah jumlah kapal container dengan cara mendesain sebuah kapal container dengan perhitungan menggunakan software. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendapatkan desain rencana umum kapal container dengan ukuran 208 Teu. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi dilengkapi dengan software lain yang mendukung. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 208 teu dengan ukuran utama panjang kapal Lpp = 92 m, lebar kapal B = 16,5 m, tinggi kapal H = 7,8 m, tinggi sarat kapal T = 5,5 m, serta kecepatan dinasnya Vs = 11,9 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,9 knot sebesar 118,45 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 7 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan âpassâ dengan nilai displasemen 5843 kN. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO International Maritime Organization, menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh IMOHeroe PoernomoPengkondisian udara pada ruangan berfungsi untuk mengatur kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara di dalam ruangan tersebut. Pengkondisian ini bertujuan memberikan kenyamanan, sehingga mampu mengurangi keletihan. Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang diinginkan banyak alternative yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan diperoleh harga koefisien prestasi yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan peralatan dari mesin refrigerasi sistem pendingin udara di laboratorium Fluida, Data-data yang dicatat yaitu suhu, tekanan dan perbedaan tekanan di kompresor. Untuk membuat variasi putaran poros fan kondensor dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan frequensi motor listrik yang menggerakkannya. Variasi putaran motor listrik fan kondensor yang digunakan adalah 50 rpm sampai dengan 150 rpm. Data hasil pencatatan berupa tekanan dan temperatur selanjutnya diplot pada diagram P-h untuk refrigeran R-22. Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, dapat ditarik beberapa kesimpulan karakteristik dan unjuk kerja sistem pendingin, Semakin besar laju aliran udara untuk mendinginkan kondensor maka besarnya koefisien prestasi semakin meningkat. Karena laju pelepasan kalor yang besar akan berimbas pada temperature kondensor yang semakin rendah, sehingga dapat mencapai temperatur yang lebih rendah lagi pada keluaran evaporator. Jadi kerja kompresor lebih ringan pada variasi laju pelepasan kalor yang paling JatmikoDeddy ChrismiantoPT. PAL Indonesia used Full Outfitting Block System FOBS methods to abridge ship construction time. But, production accomplishment still frequent to late, so, implementation of those methods at PT. PAL Indonesia in the production of Box Shape Bulk Carrier BSBC M 229/230 ship construction or known as STAR 50 need to investigated. The data interpretations were done by doing observation, gather planning data, and monthly production report of Box Shape Bulk Carrier ship between Februarys 2007- April 2008 periods. Then, calculating percentage of FOBS implementation at PT. PAL Indonesia with constrains factor from the dataâs. The conclusions based on the analysis and discussions from this research are percentage of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia is 71,633 %, constrain factors of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia are material overdue 6,122%, human resources 4,246%, design 3,954%, production facility and experience 1,244%Ali MunazidBagiyo SuwasonoBentuk foil menghasilkan gaya angkat lift force ketika foil dilewati oleh aliran fluida karena adanya pengaruh interaksi antara aliran fluida dengan permukaan foil yang mengakibatkan tekanan permukaan atas lebih kecil dari permukaan bawah. Bagaimana mengaplikasikan teori foil pada hydroplane kapal selam sebagai system penyelaman, dengan membalik foil maka lift force tersebut menjadi gaya ke bawah, dengan demikian memungkinkan kapal selam dapat menyelam, melayang dan bermanouver di bawah air, seperti halnya gerak pesawat terbang yang terbang dan melayang dengan menggunakan sayap. Dilakukan penelitian dan pengamatan terhadap kemampuan penyelaman diving plan dari foil NACA seri 2412 pada model kapal selam, dengan mencari nilai Cl coefisien lift di Laboratorium, serta mendesain bentuk badan kapal selam dan analisa gaya-gaya yang bekerja pada model kapal selam, jumlah gaya-gaya yang bekerja keatas lebih rendah dari gaya-gaya ke bawah maka kapal selam mampu menyelam. Penerapan Hydroplane sebagai diving plane dapat diterapkan, kemampuan penyelaman dipengaruhi oleh sudut flip Hydroplane dan kecepatan model, semakin besar kecepatan dan sudut flip maka semakin besar kedalaman penyelaman yang dapat Arswendo AWempi WempiPada saat ini sebagian besar nelayan di Indonesia masih menggunakan kapal ikan tradisional. Kapal tradisional ini beragam bentuknya. Hal ini dapat kita lihat hampir di tiap-tiap wilayah pesisir pantai Indonesia memiliki bentuk desain kapal yang berbeda. Desain kapal tradisional merupakan hasil pembelajaran dari alam, sehingga tidak ada perencanaan dan perhitungan desain yang baku sebelum kapal itu dibangun melainkan keterampilan yang didapat secara turun-temurun dari para pendahulunya. Karena perhitungan teknis saat pembuatan kapal, maka dalam penelitian ini kinerja hull form kapal ikan tradisional dengan metode formdata. Diharapkan tersedianya informasi sehingga bisa menjadi suatu alternatif yang lebih menguntungkan untuk pengembangan hull form kapal ikan di perairan Juwana Pati. Secara garis besar penelitian ini menunjukkan bahwa hull form kapal metode formdata menghasilkan hambatan total lebih rendah. Pada tinjauan stabilitas hull form kapal metode formdata mempunyai lengan pengembali yang lebih besar. Pada tinjauan olah gerak kelebihan dimiliki kapal tradisional kecuali pada gerakan SyarifuddinErdina AriantiKusnindar Priohutomo[...]Taufan PrasetyoThe high cost of certification and the low pass percentage in welding certification are common issues for beginner welders. The use of Augmented Reality AR technology is expected to solve these issues. The results of the penetrant, bending, and tensile tests showed that the welder who had used the AR welding machine produced better welding specimens than before they practiced using the AR welding machine. The penetrant test after beginner welder practiced using the AR welding machine produces rounded defects with a defect size of 1,44 mm accepted by ASME Section V, whereas before they practiced using the AR welding machine it produces defects that cannot be accepted by the criteria. The maximum open discontinuity length in the bending test on the welded specimen after welder practiced using the AR welding machine is 2,90 mm accepted by ASME Section IX, whereas the bending test before welder practiced using the AR welding machine is not accepted by the citeria. The tensile test results after welder practiced using the AR welding machine were 410,00 and 455,66 N/mm2 for the maximum tensile stress. This value exceeds the minimum tensile strength of SA-36 carbon steel, which is 400 N/mm2. When compared to the specimen before the welder practiced using the AR welding machine, the modulus of elasticity produced after the welder practiced using the AR welding machine is also smaller, indicating that the material has better elasticity. Based on the results of the tests, it can be seen that the AR welding machine can be used for the implementation of competency certification because the quality of the weld results is better, there are fewer risks sparks, eye irritation, and burns, and the use of welding consumables is reducedMuhammad Annas PratamaKegagalan sistem propulsi khususnya pada bagian tailshaft dan aft-end, sebagian besar terjadi dengan kasus berupa masuknya atau merembesnya air laut. Kegagalan ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya ialah keausan pada Liners akibat mengalami kontak dengan objek asing selama perputaran poros. Baja paduan SS 316 merupakan paduan dengan sifat ketangguhan yang baik, serta tahan terhadap korosi sehingga umum diaplikasikan pada industri marine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan, kemampuan ketahanan aus, serta korosi daripada paduan SS 316 untuk dijadikan material Liners dengan tolak ukur regulasi dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pembuatan spesimen uji sesuai dengan standar ASTM yang kemudian diuji di Laboratorium DTMI UGM seusai prosedur pengujian Kekerasan Rockwell, Keausan, dan Korosi. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan nilai kekerasan sebesar 84 HRB untuk nilai tertinggi, dengan rata-rata tertinggi sebesar HRB serta pengikisan kedalaman akibat keausan rata-rata sebesar mm/jam. Sedangkan untuk pengujian korosi didapatkan laju korosi sebesar x 10-3 mm/year. Dengan demikian, disimpulkan untuk ketahanan korosi dikategorikan Oustanding, namun nilai kekerasan paduan SS 316 dianggap belum cukup untuk dapat dikategorikan fair terhadap ketahanan aus, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk meningkatkan kekerasan paduan SS 316, yang nantinya berdampak pada kemampuan material dalam menghadapi Wibawa Budi SRino SeptarudinKapal kontainer adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga cells untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan crane / derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga maupun derek yang berada di atas kapal itu sendiri. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001 dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal Lpp = 102,79 m, lebar kapal B = 18,47 m, tinggi kapal H = 8,74 m, sarat kapal T = 6,49 m, dan kecepatan kapal Vd = 14 knot. Pada kecepatan maksimal 14 knot hambatan yang di terima sebesar = 255 KN dan power sebesar Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 47,3 â 49,1 dan nilai GM awal = 2,245 â 10,461 TrimulyonoKiryanto KiryantoSalah satu aspek yang paling penting dalam pembuatan kapal adalah perencanaan sistem propulsi salah satu aspek dari sistem propulsi itu sendiri adalah perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang harus direncanakan dengan baik agar tercapai tujuan kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong Thrust optimal yang dihasilkan oleh gerak dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai thrust optimum untuk Propeller TB Ari 400 HP dari analisa model variasi sudut rake dan jumlah daun yang dibuat sehingga dapat diketahui dari variasi model tersebut manakah yang memiliki nilai thrust tinggi dan torque terendah serta untuk mengetahui perbandingan nilai thrust yang dihasilkan dari variasi model B-series dan Kaplan dengan variabel sudut rake dan jumlah daun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka5 50 diameter 1 m sudut rake 00 dengan nilai thrust tertinggi sebesar 14608,8 N pada putaran 500 RPM. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 50 Series sudut 100 diameter 0,813m dengan nilai 513,967 Nm pada putaran 500 RPM. Nilai perbandingan thrust dan torque tersebut di dapatkan dari model dengan parameter analisis dimensi yang sama dan Putaran 500 RPM. Dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller B4 50 sudut rake 120 diameter 0,813 m yaitu sebesar 0,6764 pada putaran 500 RPMEko HadiIn this era, the growth of welding technology is very fast, especially in newship building and repairing ship construction. The welding work often rise the delaying which cause of lost of cost, time and material consumables. Developing of speed and efficient welding work have to choose the welding methode to be suitable with site condition. This research will explain the differences of three welding methods consist of SMAW, FCAW and SAW weld methode based on strengthening and economic value. The strengthening of welding result are tested by dectructive test consist of tensile, bending and impact test. It carried out the calculation of weld cost per kgs, weld speed per meter and electrode consumption to know the differences of economic value for all that welding material. The test result showed that no differences of tensile strength between SMAW, FCAW and SAW welding methode, max. 1 %, but SMAW weld methode have yield strength 4 % better than FCAW weld methode and 14 % better than SAW weld methode. FCAW weld methode ductility value 34 % mare than SMAW weld methode and 37 % more than SAW weld methode. FCAW weld methode have economic value 67 % more than SMAW weld methode and 42 % more than SAW weld methode. SAW weld methode on horizontal weld position have speed 63 % more faster than FCAW weld methode and 72 % more faster than SMAW weld methode. SAW weld methode have electrode consumption 6 % more efficient than FCAW weld methode and 50 % more efficient than SMAW weld ImamIr SarjitoAt this moment, weld engineering is applied widely in tacking on joints at construction of steel building, especially at ship building. All important in weld engineering is when process tacking on weld metal with steel metal to be one unities. It mean, the strength of metal result by welded must equal to the original metal. Generally, that thing is inaccessible cause by weld defect formed. Result of survey in JMI indicates that often happened problem at weld joint part of construction of hull causing existence of fraction or crack at the division. Because, hull is main part which received many forces, in water compressive force hydrostatic and ship attractive force on top of wave sagging and or in trough of wave hogging. Even, at the moment of ship in full cargo condition or when at dock, ship must can maintain the selfish strength. In the research, will be checked weld defect influence incomplete penetration and porosity formed at SMAW method, evaluated from tensile and compressive strength as the application of force received by the result, indicates that tensile strength is optimum happened at the normal joint plate without heat treatment about 464, 50 Mpa, while tensile strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 600 0 C about 351,23 Mpa. for optimal of compressive strength happened at normal joint of plate without heat treatment about 872, 17 N/mm 2 , while compressive strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 300 0 C about 684 N/mm 2 . In this experiment, weld defect of incomplete penetration and porosity is not too effect a weld joint strength caused all to fracture happen in base metal is not it in weld joint or weld metal, however for all weld defect must be minimizes. Keyword SMAW method, porosity, incomplete penetration, yield strength, yield Luqman AshariWiediartini WiediartiniDenny DermawanEmergency situations that have tendency or potential harm can be happened any time and any where and carry some big damaging impacts to property damages, mental disturbances, injured and died victims. In shipping, emergencies can be happened in both at anchor or while doing loading and unloading activities at the port. The type of equipments used in emergency situations set out in SOLAS Chapter III Life Saving Appliance and the guidelines for evacuation analysis on passenger ships refer to the IMO Guidelines Interm MSC/ This study aimed to determine the muster station and evacuation time on the ship 42 M crewboats with a capacity of 101passengers. This ship consists of three parts of decks, these are lower part, main deck and bridge deck. The results showed that the placement of muster station is on the bridge deck with required wide m2. Evacuation time need by the all passengers to reach the muster station on the bridge deck is minutes, and this is in accordance with standard evacuation time not more than 60 minutes.Sarjito JokosisworoProses perlakuan panas normalizing dilakukan pada baja ST 46 yang merupakan baja tipe low carbon pada pemanasan 880ÂșC dengan variasi penahan panas 20 menit dan 40 menit dengan media pendingin udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, kekerasan dan mikrografi dari variasi penahan panas dengan menggunakan media pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penahanan panas holding time berpengaruh dalam nilai tarik, nilai kekerasan dan struktur mikfografi spesimen penelitian. Pada spesimen dengan waktu tahan 20 menit didapatkan nilai tegangan maksimal MPa, nilai tegangan luluh sebesar dan nilai regangan Sedangkan pada spesimen dengan waktu tahan 40 menit didapatkan nilai tegangan maksimal MPa, nilai tegangan luluh sebesar dan nilai regangan Pada pengujian kekerasan spesimen dengan waktu tahan 20 menit mempunyai nilai kekerasan HRB sedangkan spesimen dengan waktu tahan 40 menit mempunyai nilai kekerasan HRB. Dari hasil pengujian tarik dan kekerasan didapatkan bahwa spesimen dengan variasi waktu tahan 20 menit memiliki nilai kekerasan dan nilai tegangan maksimal lebih besar dari variasi penahanan waktu tahan 40 menit. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi 40 menit struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi waktu tahan 20 Ika WulandariNindy widia Devi RahmasariLuh Putri Adnyani[...]Rodlian Jamal IkhwaniRo-Ro Passenger Ship type crossing ship is a ship that is operated to connect 2 two ports. On the Ro-Ro ship there is a car deck as one of the vital construction structures, because it is used to support the vehicle load on it. This study aims to determine the value of fatigue life in car deck construction by reviewing hot spot stress areas that are prone to cracking. The value of the fatigue analysis is taken from the greatest stress value and the shortest cycle is taken at each plate thickness variation. The method used is the finite element method FEM by varying the thickness of the car deck plate assisted by using finite element based software. The results showed the highest maximum stress was found on car deck 1 with a thickness of 80% mm which was Mpa, while the lowest minimum stress was found on car deck 2 with a thickness of 110% 13 mm which was Mpa. The highest value of fatigue life is found in car deck 2 with a plate thickness of 110% 13 mm of years with a stress cycle of 1350000 times, while the lowest fatigue life value is found in car deck 1 with a plate thickness of 80% mm of years with a voltage cycle of 220000 timesAlamsyah Bin Muhammad SalehSamsu Dlukha NurcholikSuardi Suardi[...]Jumalia JumaliaThe Ferry Ro-Ro 5000GT has three levels of car deck that are connected by internal ramps. Two issues that have to be paid attention during the operation of the internal ramp there are the strength capacity and the design fatigue life of the internal ramp structure. The purpose of the research is to determine the strength and fatigue life of the internal ramp construction. The method used the Finite Element Method using a static load by load case of point load at top girder and between girders. Results of the research detected the maximum stress value is in the load case of the point load three sedan car at between of the girder is MPa with the fatigue life is years with the load cycle is 7300000 cycle while the minimum stress value detected at the load case of the point load two sedan cars at top girder is MPa with the fatigue life is years with the load cycle is 50000000 cycle. For the safety factor, ramp construction ~ The safety factor value above is still in safe condition because the value is SF > YudoImam Pujo MulyatnoMaterial aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil pengelasanya ditinjau dari kekuatanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime dengan LOA length over all 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan proses pengelasan MIG metal inert gas. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 % untuk spesimen sambungan las dan 19,85 % untuk spesimen logam las weld metal daripada gas pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik s rata-rata spesimen sambungan las menggunakan argon grade C adalah N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik s rata-rata spesimen logam las menggunakan argon grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah 249,47 N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran dengan hasil tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan Hafid HudaSarjito JokosisworoHartono YudoProses pengelasan yang di lakukan pada material aluminium 5083 yang banyak di gunakan pada industri perkapalan yang khususnya digunakan pada bagian konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pengelasan TIG Tungsten Inert Gas dan MIG Metal Iert Gas. Pengelasan ini dilakukan pada aluminium 5083 dengan jenis pengelasan TIG dan MIG dan jenis sambungan pengelasan single v butt joint 60o, dengan kekuatan arus sama yakni 200 A. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada pengujian tarik tingkat kekuatan pengelasan TIG lebih baik dan lebih optimal dibandingkan dengan pengelasan MIG. Pada pengujian bending jenis pengelasan MIG lebih baik dibandingkan dengan jenis pengelasan TIG. Pada arus yang sama yaitu 200 A memberikan kekuatan tarik yang lebih optimal dan lebih baik pada jenis pengelasan TIG. Sedangkan untuk pengujian bending dengan perlakuan yang sama menghasilkan tegangan lentur yang lebih tinggi pada pengelasan MIG dibandingkan dengan pengelasan TrimulyonoParlindungan ManikNurul HudaTingginya harga bahan bakar semakin mendorong pelaku industri khususnya pemilik kapal melakukan penghematan konsumsi bahan bakar dan cara yang cukup efektif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan menambah instalasi alat yang disebut Energy Saving Device ESD pada propeller dengan tujuan meningkatkan efisiensi propulsi. Beberapa desain ESD propeller yang telah dikembangkan yakni Ducted Propellers Kort Nozzel propeller, dan Propeller Boss Cap Fins PBCF. Perbedaan jenis Energy Saving Device ESD mengindikasikan perubahan gaya torque dan thrust yang berbeda sehingga penulis disini ingin menganalisa pengaruh instalasi Energy Saving Device ESD pada propeller terhadap torque dan thrust yang dihasilkan sehingga dapat diketahui jenis ESD dengan performa paling optimal dengan bantuan paket program CAD Computer Aided Design serta CFD Computational Fluid Dynamics. Hasil analisa dengan menggunakan RANS software CFD menunjukkan akibat penambahan instalasi Energy Saving Device ESD pada propeller, terjadi perubahan bentuk aliran fluida, yang berpengaruh pula terhadap nilai thrust dan torque yang dihasilkan. Gaya thrust yang terjadi pada pada PBCF Propeller adalah sebesar N, dengan Torque sedangkan thrust pada Nozzle Propeller adalah sebesar dengan Torque Teguh SetiawanMotion sickness incidence adalah istilah standar untuk rasa tidak nyaman dan rasa muntah yang disebabkan berbagai kondisi gerakan dikapal, dipesawat terbang, dimobil, permainan ketangkasan, dalam kondisi tekanan gravitasi nol ruang angkasa dan dielevator/lift. Motion induced interruption didefinisikan sebagai suatu kejadian yang disebabkan gerakan kapal, memaksa seseorang dari keadaannya semula untuk kehilangan keseimbangan atau terpaksa meninggalkan aktivitasnya untuk mengatasi efek dari gerakan kapal tersebut. Dampak yang sering dialami adalah kehilangan stabilitas fisik, terpeleset dan lift off, yang paling sering dialami adalah kehilangan keseimbangan. Agar kapal nyaman dikendarai, maka pada tahap perencanaan sudah dapat diketahui besarnya motion sickness incidence dan besarnya motion induced interruption, selanjutnya nilai ini dibandingkan dengan seakeeping criteria, bila tidak sesuai ada 2 kemungkinan perbaikannya, dengan memindahkan rute pelayarannya artinya dengan mengganti spectra gelombang yang cocok atau dengan merubah rencana garis kapal/merubah ukuran utama sehingga mampu berlayar dirute pelayaran tersebut. Kondisi awal kapal dengan ukuran panjang m, pada sea state 2 dari aspek anak buah kapal, semua anak buah kapal sejumlah 8 orang mampu mengatasi motion sickness incidence, sedangkan dari aspek slamming dan deck wetness tidak memenuhi kriteria. Kapal dilaksanakan redisain sampai panjang 7 m, tidak menunjukkan peningkatan kinerja, malahan pada sea state 2, kedelapan anak buah kapal tidak mampu mengatasi motion sickness incidence. Begitu juga bila kapal diredisain sampai panjang 10 m, belum mampu berlayar lebih dari sea state UtomoMuhammad IqbalThere are many aspects to analyze seakeeping performance, one of which is the ship's vertical motion. As well-known, vertical motion and its derivatives, vertical velocity and acceleration, will be related to other aspects of seakeeping performance, such as slamming, deck wetness, and MSI. This study discusses optimizing the hull shape with small vertical motion using the Response Surface Methods RSM. This research aims to minimize the ship's vertical motion so that the ship's performance is better than the initial one. Besides, this research was conducted to apply the RSM in the naval architecture field. The hull's shape used in this study is Series 60 hull form with a length of 31 m. The variables used for the optimization process are the ratio of L/B X1 and B/T X2 in the range of ± 10% with fixed displacement. Seakeeping analysis was carried out at a speed of knots Fr a heading angle of 180°, and a significant wave height of meters. The results show that the optimum model is found in Model 9 where the value of X1 = or L/B = and X2 = 5 or B/T = Model 9 can reduce the vertical motion of the ship by JatmikoSarjito JokosisworoDalam penelitian ini akan dilakukan uji tarik, uji komposisi, uji puntir dan uji lentur putar untuk material baja karbon ST 60. Tujuannya untuk mengetahui apakah baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI sebagai bahan poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Sedangkan tujuan uji puntir dan uji lentur putar adalah untuk menganalisa aspek kekuatan puntir material dalam menerima beban puntir hingga patah. Dan juga untuk memprediksi ketahanan lelah material terhadap beban lentur putar hingga terjadi kegagalan lelah. Metode pengujian material akan dilakukan hingga dicapai hasil yang menggambarkan kekuatan dan karakteristik material. Sampel bahan uji berupa spesimen yang menggunakan standar ASTM. Sifat beban yang diberikan mencakup beban statis untuk uji tarik dan puntir, dan beban dinamis untuk uji lentur putar. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan BKI. Beberapa hasil seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material. Hasil yang dicapai bahwa baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari kekuatan tarik 706,47 Mpa dan komposisi materialnya C 0,473%, Mn 0,71%, Si 0,274%, P 0,0014%, S 0,0034%. Sedangkan untuk uji lentur putar diperoleh nilai batas maksimum aman untuk beban tekuk yaitu 283,95 Nadzir IsmailParlindungan ManikMahendra IndiaryantoThe development of sea transportation technology is needed to meet the demand for ships that can carry heavier loads and operate at high speeds. Modifications in the form of additional hydrofoil variations were conducted to produce higher lift and reduce the resistance generated by the ship so that the ship can go more efficiently at high speed. This study aims to obtain the effect of adding hydrofoil to ships with variations in the type and shape of foil and find out which types and shapes can reduce resistance on the ship. This research was conducted with several model analysis tests using Computational Fluid Dynamic CFD based software, namely Tdyn, at several different speeds. The results of this study show that of the six variation models analyzed, rectangular fully submerged foil models can reduce the total resistance value of the ship by from the original ship on Froude Number Fr The type and shape of the foil is very influential on the lift and resistance produced by the ship.
Diaditawari untuk menempuh kuliah di program diploma ilmu komputer. Rohana telah menerima tawaran dari UTeM tersebut. Baca juga: Pengakuan Salimah yang Pilih Pulang ke Indonesia dan Tinggalkan Rohana Sejak Bayi di Malaysia. Rohana diketahui baru memperoleh status kewarganegaraan dan kartu identitas warga Malaysia pada April lalu. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu tentnmang kelautan atau kapal. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B KunciJawaban TTS Pintar Level 71: Masak dengan minyak: GORENG; Perahu kecil: SAMPAN; Kain penutup tubuh saat tidur: SELIMUT Kunci Jawaban TTS Pintar Level 74: Ahli ilmu kemasyarakatan: SOSIOLOG; Tempat jual beli saham dan obligasi: BURSA; Batas jangkauan: RENTANG Rombongan kapal dagang: ARMADA; Bukan kebetulan: SENGAJA; Ibu dan bapakJawaban â untuk BERSANGKUTAN DENGAN KELAUTAN ATAU PEMBUATAN KAPAL dalam Teka-Teki Silang. Temukan jawaban â terbaik untuk menyelesaikan segala jenis permainan puzzle Di antara jawaban yang akan Anda temukan di sini yang terbaik adalah Nautik dengan 6 huruf, dengan mengkliknya Anda dapat menemukan sinonim yang dapat membantu Anda menyelesaikan teka-teki silang Anda. Solusi terbaik 0 0 Apakah itu membantu Anda? 0 0 Frasa Jawaban Huruf Bersangkutan Dengan Kelautan Atau Pembuatan Kapal Nautik 6 Bagikan pertanyaan ini dan minta bantuan teman Anda! Apakah Anda tahu jawabannya? Jika Anda tahu jawabannya dan ingin membantu komunitas lainnya, kirimkan solusi Anda Serupa
1 Marine Fuel Oil: MFO. Marine Fuel Oil atau yang biasa disingkat dengan MFO merupakan jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan sebagai penggerak utama dalam mesin kapal dengan putaran rendah. Proses pembuatan Marine Fuel Oil tidak melalui proses destilasi. MFO memiliki tekstur dengan tingkat kekentalan pekat dan berwarna hitam.
Dimas RomansahAhmad ZakkiImam Pujo Mulyatno[...]Sukron MakmunMuhammad Rizki KurniawanRr. RochmoeljatiDuring the pandemic, transportation is needed to support the evacuation of patients through waterways; therefore, PT PAL Indonesia Persero has created a Hospital Auxiliary Ship project. In building a quality Hospital Auxiliary ship project, productivity is needed so the project can be completed properly. However, there are problems with the punctuality of completing the ship block construction with a total lead time of 19200 minutes and found the block quality is not up to standards like Surface Porosity, Former Stopper, Arc Strike, and Low Bead defects that require a rework process and cause long cycle times. This study aims to reduce the lead time value and minimize waste or activities that are not value-added using the lean six sigma method with stages DMAIC. From the results of the study, it was found that the identification of the Process Activity Mapping PAM design, which resulted in the highest waste rating, namely defect, with CTQ-4, lean six sigma value of sigma and DPMO value of 59917 which was included in the excellent category for the industry average. The factors causing the problem were identified with Pareto diagrams and causal diagrams to determine the dominant type of defect and the causes of wastage of defects; there are four factors, namely material, human, machine, and environment. Recommendations for the improvement of waste are through material inspection, operator training, reworking defective blocks, and minimizing non-value-added activities. With the design of process activity mapping PAM and value stream mapping, the efficiency of ship block construction can increase from to GasperszAgustinus TupamahuRichard Benny LuhulimaSimon TubalawonyMaluku waters are dominated by extreme weather conditions with wave heights of 1-5 meters. Purse seine fishingvessel is one type of fishing vessel that has very poor transverse stability. One way to improve the stability of theship is to change the shape of the monohull ship to a ship with a trimaran hull type. This research was focused onexamining the movement characteristics of purse seine fishing vessels with trimaran hull type with Axe-Bowmodification on the bow and without Axe-bow, through computational fluid dynamics. The use of Axe-bow ontrimaran is able to significantly reduce RMS Pitch, which is an average of smaller when compared to Trimaranwithout Axe-bow. On the RMS Heave Trimaran Axe-bow can reduce an average of if the Trimaran is withoutAxe-bow. Furthermore, the Trimaran Axe-bow is also able to reduce the RMS Roll by an average of comparedto the Trimaran without Axe-bow. The results of this study can provide an initial description of the advantages ofusing the Axe-Bow on the Purse seine fishing trimaran EditorKetua EditorAri WibawaThe aim of this research is to solve the river boat's problem, specially for hinterland waters, that's not suitable for a big ship, because the width and depth's water are limited. This design of the Water Bus with twinhull model should be able to reduce the wave caused by moving ship Low wash displacemen craft and will not silt up for the river, caused by scrapping around the ManikDeddy ChrismiantoKabupaten Batang yang merupakan wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pengrajin/pembuat kapal tradisional. Para pengrajin ini mampu menghasilkan kapal tipe mini purse seine yang mampu berlayar dalam radius pelayaran 12 sampai dengan 200 mil laut. Kapal mini purse siene tipe Batang mempunyai karakteristik yang cukup baik karena mempunyai stabilitas kapal yang baik dan mesin utama diletakkan di dalam kamar mesin inboard engine. Kapal purse seine ini telah dibuat dan diproduksi secara turun-temurun dan jumlahnya sudah banyak di daerah Batang. Ukuran kapal yang diproduksi mulai dari 5 GT Gross Tonage sampai dengan 40 GT dengan harga sebesar 300 juta sampai dengan 2 miliar rupiah. Para pembuat kapal pada umumnya tidak atau kurang memiliki pengetahuan tentang gambar desain kapal dari kapal yang diproduksi. Belakangan ini telah dimulai oleh para pengguna yang mensyaratkan adanya gambar desain dan gambar â gambar kerja lainnya sehingga dituntut adanya tenaga kerja dan para pembuat kapal yang mampu membuat dan membaca gambar kapal. Pada Program IbM ini dilaksanakan di CV. Laksana Abadi dan dan CV. Rizki Maulana Bahari yang bertujuan agar para pengrajin/pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang memiliki ketrampilan untuk menggambar bentuk badan kapal dalam skala 11 pada lantai gambar atau biasa disebut dengan istilah Mould Loft. Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 11 maka akan didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. Pendekatan yang diterapkan dalam penerapan teknologi ini harus mencakup dua buah aspek yaitu aspek kognitif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif diharapkan bertambahnya pengetahuan peserta pelatihan, sehingga para pengrajin/pembuat kapal mampu melakukan proses mould loft pada lantai gambar. Sedangkan pada aspek psikomotorik diharapkan para peserta mampu menggunakan peralatan yang ada dalam membuat gambar kerja sebenarnya skala 1 1 pada lantai RidwanABSTRAK Pengelasan yang dilakukan pada plat kapal harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses pengelasan sehingga di peroleh kualitas las yang baik. Kegiatan ini di mulai dari persiapan plat yang akan digunakan, marking, cuting dan pabrikasi. Pada saat pemotongan plat dan pengelasan dengan menggunakan las berbahan bakar gas, maka perlu diperhatikan adalah bentuk penyalaannya yang akan berpengaruh pada kualitas pemotongan atau pengelasannya serta memberikan tingkat penggunaan gas yang ekonomis. Keyword pengelasan, pemotongan plat, bahan bakar gas.. PENDAHULUAN Pengelasan mengunakan bahan bakar gas merupakan bagian dari proses pengelasan baja dengan pemanasan gas tampa menggunakan tekanan dan bahan baja pengisi dengan panas yang sedang atau tidak terlalu tinggi. Untuk tujuan tersebut maka komposisi bahan bakar gas dan oxygen perlu diatur se-proposional mungkin sehingga dapat melebur lembaran plat baja. Jika menggunakan bahan baja pengisi keduanya dapat leleh dan kemudian saat mendingin akan YuniantoABSTRAK Bahan bakar LPG merupakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif selain bahan bakar bensin Performa Mesin bensin yang dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar gas LPG mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi dikarenakan karakteristik sifat bahan bakar bensin berbeda dengan LPG. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur saat penyalaan sehingga lebih sesuai dengan karakteristik gas LPG. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa dengan pengaturan saat penyalaan 11° sebelum TMA, menghasilkan prestasi Torsi dan Daya yang dekat dengan prestasi motor bensin yaitu hanya selisih 3 %. Prestasi terbaik pada mesin bahan bakar bensin ataupun LPG berkisar pada putaran 4000 5000 rpm Keywords LPG, prestasi mesin, saat NugrahaEko HadiBerlian Arswendo AdietyaUntuk mengatasi permasalahan pendistribusian BBM di pesisir Indonesia maka diperlukan solusi yaitu dengan membuat Floating Fuel Station yaitu pola pendistribusian bahan bakar nelayan dengan membuat SPBN dengan konsep terapung. Penyebab utama keterlambatan distribusi bahan bakar di Pantai Morodemak dikarenakan kondisi akses jalan yang sempit dan sering adanya rob air laut. Langkah awal dalam mendapatkan ukuran dimensi adalah dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan BBM nelayan dalam satu bulan untuk menentukan besarnya muatan BBM yang dapat diangkut dan karakteristik perairan di Pantai Morodemak. Selanjutnya membuat enam macam model lambung, lambung terbaik dipilih berdasarkan equilibrium dan GZ stabilitas sementara yang ideal. Didapatkan ukuran utama lambung adalah LOA30,0625m LWL28,9690m LPP28,2760m B1,5m H2,5m T1,8m Displacement 515,1Ton Cb0,8737 LCB dari MS-0,061. DWT257,592Ton dan LWT257,508Ton. Kapasitas tangki utama BBM nelayan Floating Fuel Station sebesar 270,3m3 dan mampu membawa truk tangki dengan berat maksimal 18,216Ton. Dilakukan analisa untuk stabilitas, olah gerak dan analisa biaya operasional. Analisa stabilitas dan Seakeeping menggunakan Maxsurf sedangkan analisa biaya operasional menggunakan metode cost-benefit analysis. Dari analisa stabilitas didapatkan Floating Fuel Station memiliki stabilitas yang baik sesuai dengan kriteria dari IMO Part B Stability For Pontoons. Dari hasil analisa Seakeeping Floating Fuel Station mampu berlayar pada tinggi gelombang perairan laut jawa 2m berdasarkan dari kriteria Tello,2009. Dari hasil analisa biaya operasional menggunakan cost-benefit analysis Floating Fuel Station memiliki biaya operasional lebih rendah 28,49% dibanding SPBN Morodemak HadiParlindungan ManikDalam dunia industri maritim, proses penjadwalan reparasi kapal adalah kegiatan rutin yang selalu dilakukan sebelum kapal masuk dan di reparasi di galangan. Selama ini proses permohonan pekerjaan reparasi kapal di galangan pada umumnya masih dilakukan secara manual dengan birokrasi yang rumit, dimana pihak owner harus mengirimkan Surat Permintaan Perbaikan Docking Tahunan dan melengkapi segala macam dokumen serta daftar reparasi yang dibutuhkan kepada pihak galangan. Pihak galangan kurang optimal dalam pemantauan dan pengendalian permohonan reparasi kapal, karena antara satu bagian dengan bagian lain masih saling terpisah dan belum terintegrasi, seringkali mengalami kesulitan untuk menentukan metode perencanaan proyek reparasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem informasi yang terintegrasi multiuser yang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan user untuk memudahkan proses pelayanan dan efisiensi operasional yang optimum. Pengembangan aplikasi dimulai dengan identifikasi kebutuhan sistem yang menghasilkan desain sistem, yang didefinisikan dengan Data Flow Diagram DFD, Entity Relationship Diagram ERD, Use Case Diagram. Implementasi aplikasi berdasarkan desain sistem diterapkan pada lingkungan web dengan MySQL dan PHP. Dengan adanya sistem informasi ini proses memasukkan data yang dibutuhkan dalam proses permohonan reparasi kapal oleh pihak owner dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Selanjutnya pihak galangan dapat segera memproses untuk menentukan metode perencanaan penjadwalan proyek reparasi. Selain itu, inventarisasi informasi data pribadi owner, data ukuran utama kapal, data item yang akan di reparasi dari pihak owner ke pihak galangan tersimpan dalam database serta menghasilkan bermacam-macam laporan yang dapat dicetak maupun dilihat oleh user, sesuai dengan hak akses user HadiAri Wibawa KusumaPotensi wisata yang dimiliki kawasan Barelang sangat besar, sehingga dibutuhkan sebuah sarana penunjang berupa kapal wisata yang lebih baik dari kapal kayu. Dengan adanya penelitian, tentang perancangan kapal wisata dengan bentuk lambung katamaran yang menggunakan sistem penggerak layar ini diharapkan dapat membantu pengembangan potensi wisata di Barelang. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, Perancangan layar,rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan perlengkapan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor dan analisa hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal wisata ini berupa analisa hidrostatik, perencanaan dan analisa layar, gambar rencana umum, analisa stabilitas serta olah gerak kapal. Hasil analisa hidrostatik, letak titik bouyancy terletak dibelakang midship kapal sejauh 0,596 m. Hasil perencanaan dan analisa layar dengan sudut datang angin yang digunakan adalah 350, 450, 500, 600, 750 ,800,900,1000,1800. luasan layar sail area sebesar 60,9958 mÂČ yang terdiri dari luasan mainsail sebesar 40,9958 mÂČ dan foresail sebesar 20,00 mÂČ, dan tiang layar berada 4 m dari titik terluar haluan kapal. Hasil rencana umum, menunjukkan bahwa kapal wisata ini mampu membawa penumpang dengan kapasitas maksimum 17 orang. Pada tinjauan stabilitas, menunjukkan nilai GZ terbesar 2,84 m pada kondisi sepuluh yaitu saat membawa penumpang di samping kiri kapal dengan berat consumable 100%. Kapal wisata ini mempunyai olah gerak yang baik pada kondisi perairan Slight Water, Moderate Water, dan Rought Water dengan variasi wave heading 0°,90°,135°,180° dengan dan tidak terjadi deck wetnessWarlinda eka TriastutiDedi Budi PurwantoSistem perpipaan pada kapal laut menunjang seluruh sistem dalam kapal. Pipa-pipa ini merupakan tempat mengalirnya uap ataupun cairan yang berupa air, bahan bakar ataupun minyak pelumas. Tekanan, temperatur dan jenis fluida yang mengalir dalam pipa dapat mengakibatkan korosi yang akhirnya mempengaruhi kekuatan dan umur pipa. Salah satu metode untuk menurunkan laju korosi yaitu penggunaan anoda korban. Jenis anoda korban yang digunakan dalam penelitian ini adalah paduan mangan-tembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan karakter korosi elektrodeposisi Mn-Cu pada baja AISI 1020. Proses elektroplating dilakukan dan dengan tanpa penambahan surfaktan potassium sodium tartrate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektrodeposisi Mn-Cu yang dihasilkan dari proses pelapisan pada baja AISI 1020 dengan penambahan potassium sodium memiliki performance yang lebih baik karene logam Mn-Cu menempel pada permukaan baja lebih merata. Laju korosi terendah sebesar mpy pada waktu deposisi 180 Arswendo AdietyaAhmad Fauzan ZakkyFachry RamadhanJumlah wisatawan serta belum adanya transportasi terpadu di perairan Bali menjadipertimbangan utama dalam mendesain kapal mohull, katamaran, dan trimaran. Desain kapal iniberfungsi untuk liburan alternative. Jadi fungsi utama dari kapal yang digunakan sebagai saranapariwisata diperlukan rancangan dan dibuat senyaman mungkin dan memiliki fasilitas yang ini dilakukan dengan melakukan beberapa langkah, yang meliputi perhitunganukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, hidrostatik, analisis stabilitas kapal juga gerakkapal. Dan pemilihan peralatan kapal, mesin utama yang sesuai dengan perhitungan sesuai resistensiyang dialami oleh dari desain kapal ini mendapat ukuran utama LOA 25,60 m, LWL 25,2 m, B 8,40 m,T 1,55 m, H 2,7 m pada kapal monohull katamaran trimaran. Dari hasil perhitungan terhadapperformance kapal, hasil menunjukkan stabilitas kapal memiliki titik M berada di atas titik G di segalakondisi. Gerak Kapal, telah terbukti tidak terjadi wettnes dek, kapasitas penumpang kapal adalah24persons dengan 13 awak. Kapal ini menggunakan dua mesin motor penggerak kapal dengan dayasebesar 185 JokosisworoVessel is an effective and efficient medium of sea transportation because it can transport goods in a large number. In planing and constructing the vessel, therefore, it is not only striven to be economical without decreasing its function, instruction of classification, and contruction power, but also simple to get the treatment. It will make the vessel more durable and the condition of equipment structure more stable to support the operation. One the important project and construction is to determine materials that will be used on the vessel. Pipe is a dominant component in operational system of each activator engine. Besides, it is as medium to transfer bold fluid and gas from a space to another space. Hence, it is important to protect the pipe from decreasing function which is caused by corrosion, so that damages the pipe. Considering the high vessel reparation fee, it is better to shade the pipe from the damages. The most efficient and the easiest protection and treatment to reduce corrosion in a pipe system is by using Galvanized methodHeri SupomoEko Budi DjatmikoWikaranosa SupomoRizki Dian PermanaBambusa Arundinacea slat lamination has relatively high tensile and flexure strength, while Pterocarpus Indicus has relatively lower than. These two types of bio-materials are very cheap, easy to cultivate, fast growing, and renewable material. For this reason, hybrid slats lamination of Bambusa Arundinacea and Pterocarpus Indicus was chosen as a construction material for fishing boats to substitute solid Teak wood which is increasingly rare and expensive. Based on the results of the tensile and flexural strength tests show that the configuration of the hybrid laminated with the parallel slats has the highest tensile strength MPa and flexural strength MPa. These two strength values are used to calculate the 20GT fishing boat scantling in accordance with the Indonesian Classification Bureau vol vii 2013 regulations. By using the hybrid lamination material of Bambusa Arundinacea - Pterocarpus Indicus slats, the scantling of 20GT fishing boat will be slightly smaller, the volume of material needed is lower and the construction cost less than Teak wood HidayatHery InprasetyobudiYeddid Yonatan Eka DarmaThe beauty of the beach and underwater of Bangsring beach make this beach one of the leading destinations in Banyuwangi Regency. However, until today how to enjoy the beauty of the underwater can exclusively be done by diving or snorkeling, which is quite troublesome and exhausting, especially for tourists who want to enjoy and looking entertainment in a simpler way. So the concept of bottom-glass in this design is offered as a problem solving in this study, while the concept of flat plate and flat-bottom is carried out to efficiently time and cost of shipbuilding, because with this flat plate concept, there is no rolling and other material bending process. The design of the main dimensions is made based on owner requirements are obtained based on field study and literature studies, then the main parameters are obtained LOA = 12 m, total B = m, B each hull = m, hull spacing = m, T = m, H = m, Vs = 10 knots. To maximize the design, 4 ship models were designed with these primary parameters, based on the analysis of resistance using Maxsurf Resistance, model 4 with a maximum resistance of kN was chosen which tend to be more effective compared with the designs of model 1, model 2, and model 3 which has a maximum resistance of 8 kN, kN and kN. The results of the stability analysis carried out in this design with the load case 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%, has met all requirements for intact stability IMO 63 for HSC multihull Annex BudiartoKiryanto KiryantoHeru FirmansyahCooling system has been used in the ship, both in comercial or fishing vessel. But itâscontradicts with the traditional fisherman ship of Cukrik type that do not have the particularcooling system to handle the decreasing quality of their catch. The Refrigerated Sea WaterRSW is used to handle this research including the step of calculating the power of cooling system thatimportant to determine the component of RSW like a compressor, condensor and the series of these component are tested in the this design of cooling system can be obtained the prototype of RSW twhich it simpleto the tradisional fisherman ship of Cukrik type with hold capacity 0,095 m3. when it tested by ittemperature the fish hold without water needed 1 hour to reach 0 oC, than fish hold with seawater needed 7 hour to reach 5 oC. Before applied in a traditional fishing ship so the stabilityanalysis is done by using the software, based on the analysis of the changes in vessel stability isobtained after the RSW system at the point of GZ reduced by 0,012 m, while at this point GMreduced by 0,016 SunardiAbu Bakar SambahSukandar Sukandar[...]Agus TumulyadiPerkembangan ekowisata bahari mengalami kemajuan yang sangat pesat selama beberapa tahun terakhir dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat pesisir dan nelayan. Kebutuhan sarana transportasi berupa kapal wisata untuk menunjang kegiatan wisata bahari masih sangat besar dan sangat berpotensi untuk ditingkatkan. Kapal wisata untuk kebutuhan wisata yang ada saat ini adalah kapal nelayan yang masih terkesan kurang menarik dan tidak dilengkapai dengan sarana keselamatan ataupun akomodasi yang memadahi. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan desain kapal kayu klasik yang sesuai untuk wisata di perairan terbatas dengan penumpang sampai dengan 5 penumpang. Penelitian ini menerapkan pendekatan perbandingan dengan kapal pembanding sebagai sebagai pengujian desainnya, serta menerapkan parametric design, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengotimalkan desain suatu kapal dengan mempertimbangkan semua variabel seperti ukuran kapal, kecepatan kapal, kemampuan mesin dan power mesin yang dibutuhkan untuk menggerakkan kapal. Batasan desain yang digunakan adalah kapal harus dapat diproduksi oleh galangan kapal tradisional dengan biaya produksi yang murah. Hasil penelitian ini menghasilkan desain kapan serta fisik kapal klasik secara utuh dengan materail kayu dan mampu melaju dengan kecepatan 5 knot dengan menggunakan mesin 4HP Horse Power. Hasil desain dan uji coba berlayar terhadap kapal yang dibuat menunjukkan stabilitas yang sangat bagus untuk beroperasi di perairan bebasParlindungan ManikAndi TrimulyonoAndy WibowoDengan menurunya peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang bahkan menjadi sebuah kawasan yang dianggap sebagai kawasan pinggiran yang tidak teratur dan tidak tertata dengan baik serta memiliki kecenderungan sebagai daerah kumuh. Padahal Sungai Banjir Kanal Barat merupakan ruang kota dengan view yang bisa dioptimalkan sebagai ruang rekreasi bagi kota Semarang. Adanya penelitian ini mengenai perancangan kapal katamaran multifungsi sebagai kapal wisata, water bus, SAR diharapkan bisa menghidupkan peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mengalami penurunan. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal katamaran multifungsi ini didapatkan ukuran utama kapal LOA = m, LWL = m, T = m, H = m, B = m, Bl = 1 m . Dari hasil hidrostatik, kapal katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal Barat Semarang mempunyai displacement = ton, Cb = LCB = 0,049 didepan midship. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal multifungsi mempunyai stabilitas yang stabil titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Pada tinjauan olah gerak, kapal katamaran multifungsi memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck wettnes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal katamaran multifungsi memiliki space yang cukup untuk menata tempat duduk penumpang, peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi. Hambatan yang dialami kapal multifungsi 10 knots efisiensi 75% sebesar 1,89 kN dan membutuhkan daya mesin induk 16,28 SamuelSarjito Joko SisworoMikhael Andreas BangunKebutuhan kapal cepat meningkat untuk itu diperlukan kapal dengan bentuk lambungtrimaran. Kapal dengan bentuk lambung yang baik mempunyai hambatan kecil. Hal inimemberikan dampak baik untuk operasional dan olah gerak kapal. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan konfigurasi kapal Trimaran yang menghasilkan hambatan paling kecildengan menggunakan bantuan software Computational Fluid Dynamic CFD. Denganmemprediksi posisi dan bentuk sidehull, maka akan didapat bentuk dan posisi sidehull yangefektif, sehingga bentuk aliran yang dilewati oleh kapal tidak menghambat laju kapal terhadapair. Posisi sidehull akan ditentukan secara memanjang, sementara bentuk sidehullmenggunakan bentuk simetris dan asimetris. Dari beberapa konfigurasi tersebut akandihasilkan satu model kapal yang baik. Penelitian ini menghasilkan hambatan yang terkecilpada konfigurasi kapal Trimaran simetri 1B 3,6 m strut 2 m dengan kecepatan 15 knot,sementara pada kecepatan 25 knot, hambatan terkecil pada kapal simetri 1,25 B 4,5 m strut 2m. Hambatan terkecil terdapat pada bentuk simetri pada setiap ManikEko HadiThis thesis concerns to the study of traditional cargo-passenger ship's hull in Danau Toba, North Sumatera. Most of the ship in that territory is built in a traditional method by the community near the lake and with the descending ancient method for years. The re-drawing process of the ship is using Delftship software. As a result of this study report, this software could give the data of hydrostatic, resistance, stability and the rolling period and also the ship moving in water. This information could be used as a suggestion to make the mutual standard of the ship's body form which is appropriate to the condition in Danau Toba. According to the calculation and analysis by using Delftship software, it could give the result that suitable with the main dimension ratio of KM. Horas Ronita Nainggolan. KM. Horas Ronita Nainggolan is classified as a harbor tug boat based on her main dimension. She has the maximum speed at 8,7 Knots, there is increased ship resistance for 0,02025 % KN at 8 Knots. In the rain condition, she is not really good in stability with the passengers and freights are near the fore peak of the ship the position of the ship is almost in even keel, but she has a better stability in sunny weather. At the ship moving case, the greatest heaving motion is responded by the ship in the condition of slight water wave heading 135°, greatest pitching motion is responded by the ship in the condition of water wave heading 45°, and the greatest rolling motion is responded by the ship in the condition slight water wave heading 45°Agung PurwanaAdi Wirawan HusodoIn the present paper the computational fluid dynamic CFD technique is applied to predict the total resistance Rt of Self Propelled Coal Barge SPCB. The simulation process was executed using ANSYSsoftware based on fluid flow CFX solver. The selected CFD method is volume of fluid VOF. The solid modeling of SPCB is developed using Maxsurf. Boundary conditions are set on each domain area covering bottom,free surface, inlet, outlet, shipand wall. The variation of computaitional grid meshing grid which is used in computation are SST Shear Stress Transport67,000, SST 73,000, SST 103,000, SST 117,000, SST 127,000, SST 147,000, SST 157,000, and SST 200,500. Total resistance Rt resulted from CFX computation is validated with total resistance Rt resulted from Holtrop. The larger of grid meshing size, the better of validation result. The CFD technique demonstrated good agreement with Holtrop formulae in predicting the total resistance Rt of Ika WulandariRodlian Jamal IkhwaniSuardi Suardi[...]Alamsyah Bin Muhammad SalehImpact is a collision between two objects of force in a short time of period. Research on hull impact SPOB 3500 DWT using element method up to Ansys Explicit Dynamics software. In this study, two variations models were used, when impact where the jetty is not equipped with fenders and jetty equipped with fenders. Value of plate thickness is 10 mm, and with a speed variation of m/s 1 m/s and 2 m/s. Using element-based applications to determine damage based on deformation values on the SPOB 3500 DWT body when crashing jetty and hull damage after jetty that is not equipped with fenders and fenders equipped at speed variations. . The force values that have been calculated with speeds of m/s, 1m/s and 2m/s are MN, MN, and MN, respectively. With the deformation values in the model of the ship hitting a jetty that is not equipped with fenders which are calculated at a speed of m/s, 1m/s and 2m/s, respectively, they are mm, mm, and mm. And the value of deformation on the model of the ship hitting a jetty equipped with fenders which is calculated at a speed of m/s, 1m/s and 2m/s, respectively, is mm, mm, and UtamaWasis Dwi AryawanSingle Point Mooring atau SPM merupakan sarana bertambatnya kapal di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat. Teknologi baru pada SPM berkembang seiring perkembangan teknologi eksplorasi minyak. Teknologi baru mengandung aspek inovatif yang belum diatur oleh standar yang ada, karena itu, tidak dapat dinilai melalui prosedur sertifikasi umum. Pengkajian perlu dilakukan untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat diimplementasikan dengan aman dan dapat diandalkan. Proses pengkajian teknologi baru disebut Technology Qualification TQ. Prosedur pengkajian teknologi baru pada SPM dikembangkan dari guidance yang diterbitkan oleh DNV, LR dan ABS. Proses pengkajian dilakukan dengan metode numerik dengan bantuan beberapa software komputer. Beberapa analisa yang dilakukan terkait penerapan teknologi baru bentuk octagonal lambung SPM yaitu analisa motion response, analisa chain tension, analisa kekuatan struktur dan analisa stabilitas lambung SPM. Penerapan bentuk lambung octagonal pada SPM dapat diterima, karena telah memenuhi kriteria pengkajian teknologi yang diberikan. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa, tension maksimum yang terjadi pada chain leg SPM adalah ton, tidak melebihi breaking load dari chain yang digunakan. Tegangan maksimum yang terjadi pada struktur SPM adalah 205 MPa, tidak melebihi tegangan ijin dari material yang digunakan. Sedangkan berdasarkan analisa SPM memenuhi kriteria stabilitas, baik intact stability maupun damage wibawa Budi SantosaWeld CO2 is processing electric arc welding where gas carbondioksida or CO2 as component of metal fluid canopy where at welder process there will be liquefaction of metal, in order not to invite oxidation process, what causes the happening of porosity at weldment metal. Where porosity will reduce strength to draw the metal. At welder process surely happened liquefaction process of metal. Liquefaction of the metal because hot influence where temperature dissociation energy of diatomic used by electric current and oksidator attachment, to get strong weld joint is by enough temperature to liquefy metal which will be jointed, where increasingly temperature would increasingly in and the metal wide melts. If happened addition of gas O2 at welder process hence adding oxidation process meaning to increasingly temperature. In consequence is applied welding flux core electrode to lessen porosity generated by temperature. Purpose of this research to know strength value draws, bending and visual from result of weld welder CO2 with addition of gas O2 counted 0%, 5%, 10% at steel ST42 joint I plate Thick 10 mm Marine Plate with welding flux core electrode and Solid. Method used in this research is experiment method, that is experimental method directly to object. In this case steel ST42 joint I Thick plate 10 mm 24 piece weld by using gas CO2. To get research data is applied observation method by using testing machine draws and bending and test EDSA. Data which collected then is analysed the correlation. Result of research shows existence of strength difference to draw and bending and penetration depth between additions of gas O2 counted 0%, 5% and 10% with welding flux core electrode and Solid. Based on result of research suggested in doing welder kontruksi steel ST42 with Thick 10 mm joint I at weld process CO2 majoring strength to draw suggested to applies welding flux core electrode with current 230 A, while majoring strength of compress is suggested to applies electrode solid, that strength draws and compress and penetration either from result of maximum FirdausBaharuddin AliMochammad NasirM MuryadinThe wave height parameter in ocean waves is one of the important information for a marine structure design. The present paper investigates the results of wave heights distribution from laboratory-generated for single sea state. Data of the random wave time series collected at the ocean basin are analyzed using the wave spectrum and compared with the theoretical spectrum in this study. The random wave data is varied with four sea states consisting of sea states 3, 4, 5 and 6 obtained from laboratory measurements. The parameter conditions of generated sea waves are represented by a value of significant wave height and wave peak period in the range of sea states. The individual wave heights data in each sea state are presented in the form of exceedance probability distribution and the predictions using a linear model. This study aims to estimate the wave heights distribution using the Rayleigh and Weibull distribution model. Furthermore, the accuracy of the wave heights distribution data's prediction results in each sea state has been compared and examined for both models. The applied linear models indicate similar and reasonable estimations on the observed data Ahmad TauryAhmad ZakkiGetaran kapal dapat diklasifikasikan menjadi getaran global dan getaran lokal. Getaran global kerap kali terjadi pada kapal yang sedang beroperasi akibat adanya resonansi global. Resonansi global disebabkan oleh getaran eksitasi yang memiliki nilai frekuensi yang sama dengan frekuensi naturalnya. Resonansi global dapat menimbulkan terjadinya konsentrasi tegangan yang cukup signifikan pada bagian konstruksi. Selain itu, resonansi global juga dapat menyebabkan excessive deformation apabila terus diabaikan dalam waktu yang cukup lama. Artikel ini akan membahas getaran global pada kapal ikan tradisional tipe purse seine di daerah Batang, Jawa Tengah. Getaran global akan dianalisis menggunakan metode normal modes dalam software MSC. Nastran Patran. Dalam analisis ini akan mengasumsikan kapal bermuatan penuh dan bergetar bebas tanpa boundary condition. Hasil yang didapat dari analisis ini berupa frekuensi natural pada setiap mode getaran globalnya. Frekuensi natural yang dihasilkan antara lain 2,3481 Hz pada vertical vibration mode; 3,2081 Hz pada torsional vibration mode; dan 4,5596 Hz pada horizontal vibration mode. Setiap frekuensi natural yang dihasilkan akan dijumlahkan dengan frekuensi koreksi berdasarkan aturan Ship Vibration Control Guide 2000 guna dijadikan acuan dalam mencegah terjadinya resonansi ZakkiParlindungan ManikThis study comparation of hull form performance was analysed becaused there was suggestion that a ship was built by hull form scheming this time Scheltema, Formdata, NPL Series is better than a ship that was built traditionally because there is no basic erudite calculation in hull form design. So hull form design was result of natural adaptation. Such performance are shipâs resistance, stability, and shipâs research about hull form performance is expected can give information about hull form performance using Scheltema method and can be one of alternative to hull form of fishing vessel design development to the modern result based on the calculation and analysis, show that at a ship speed 9 knot, Scheltema method hull form can reduce wave resistance equal to 29,54% than Batangâs hull form. Meanwhile from stability facet, various condition shows that Batangâs hull form was better than Scheltema method. Meanwhile at wave spectrum 45°, rolling movement of Batangâs hull form was lower than Scheltema method. However at wave spectrum 90° rolling movement of Scheltema method was lower than Batangâs hull form. The over all result show that Scheltema method more comfort than Batangâs hull formAndi TrimulyonoUntung BudiartoNico Dwiprasti AnandoSelama ini kapal yang digunakan oleh nelayan untuk melaut masih menggunakan kapal perikanan tradisional yang belum memiliki perhitungan dan masih dibuat secara turun temurun berdasarkan pengalaman membangun kapal perikanan. Di Jawa Tengah terdapat beberapa daerah sebagai pusat pembangunan kapal perikanan yang memiliki tipe kapal perikanan tradisional sesuai dengan daerahnya, salah satunya adalah kapal perikanan tipe Batang. Batang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir Laut Jawa sehingga banyak terdapat aktivitas nelayan penangkap ikan yang membutuhkan kapal sebagai alat penunjang penangkapan ikan, tidak heran jika Batang memiliki industri pembangunan kapal perikanan tradisional yang cukup besar dan sudah dikenal hingga ke Mancanegara. Proses perancangan software pembuatan Lines Plan kapal perikanan tipe Batang ini berdasarkan data kapal yang sudah pernah dibangun di galangan kapal kayu Batang yang berfungsi untuk menentukan bentuk lambung kapal agar sesuai dengan gross tonnage dengan cara interpolasi dari data-data kapal yang sudah pernah dibangun di galangan kapal Batang. Software ini beroperasi dengan input gross tonnage kapal perikanan dan output berupa data offet table kapal dan gambar lines plan berupa sheer plan, body plan, dan half breadth plan serta ukuran utama kapal dan ukuran bangunan atas kapal yang sesuai dengan gross tonnage yang ZakkiParlindungan ManikAt the moment most fisherman in Indonesia still use traditional fishing boat. this immeasurable Traditional ship its for. This matter earn us see almost in every coastal area region of Indonesia have form of desain different ship. Traditional Ship Desain represent result of study of nature, so that there no planning and calculation of standard desain before that ship is woke up but got skill by generations from all its predecessor. Because technical calculation of shipbuilding moment less is paid attention, hence in this research of comparison of performance of hull form among traditional ship of method of formdata. Available expecting of information so that can become an more beneficial alternative for the development of fishing boat hull form in territorial water of Batang. Marginally this research indicate that method ship hull form of formdata yield lower total resistance with difference 13,7%. At stability evaluation of hull method ship form of formdata have righting lever of larger ones. At excess navigation evaluation owned by except to traditional ship of movement of rollingAri wibawa Budi SantosaBambang Sri WaluyoSri PujiyantoSri Rahayu Tri AstutiProses pembuatan kapal di Galangan Kapal Kayu CV Laksana Abadi Batang masih menggunakan cara tradisional, saat ini mengalami kesulitan untuk memenuhi jumlah pesanan yang banyak. Program KKN-PPM ini untuk membantu para pengrajin kapal kayu tradisional di Batang melalui menerapkan teknologi yang lebih modern melalui penggunaan aplikasi software perkapalan seperti Delfship dan Maxsurf. dengan menggunakan software tersebut diharapkan pengrajin kayu tradisional mampu mempercepat proses produksi dari 120 hari/ kapal menjadi 90 hari/kapal dan juga kapal kayu yang dibuat akan lebih bagus. Dalam program KKN-PPM ini mahasiswa juga harus mengenalkan pada masyarakat pesisir di Batang tentang kebersihan lingkungan. Produsen dan Pengrajin kapal kayu tradisional diberikan penyuluhan K3LH, menjaga kebersihan lingkungan dari limbah buang kapal yang dapat mencemari laut sekitar. Oleh karena itu, akan diterapkan pada setiap kapal kayu yang akan dibuat teknologi tepat guna OWS oil water Separator. Dengan menerapkan teknologi tepat guna OWS, penanaman mangroove diharapkan dapat meminimalisir pencemaran laut karena limbah buang kapal AmiruddinAndi TrimulyonoBandi SasmitoKabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional namun pembuatan desain kapal yang ada memiliki keunggulan dari segi stabilitas dan kamar mesin yang didalam/engine in board. Perlunya pendampingan pada proses produksi agar desain tetap terjaga namun tidak kalah dalam teknologi. Untuk menyelesaikan permalahan tersebut maka tim pengabdian dari Jurusan Teknik Perkapalan akan melakukan kegiatan KKN-PPM tematik. Berdasarkan permasalahan yang ada pada mitra maka pelaksanaan KKN-PPM tematik ini akan dilakukan sosialisasi serta pelatihan penggunaan program Fishipro untuk desain kapal dan konstruksi kapal kayu serta menggunakan program desain kapal Delftship, Maxsurf dan ProCAD untuk desain Propeller. KKN-PPM tematik telah berhasil dilaksanakan di galangan kapal kayu di Karangasem Utara dengan beberapa luaran telah tercapai, baik dalam program kerja mahasiswa KKN-PPM monodisiplin maupun multidisiplinAhmad NasirudinHasanudin HasanudinDanu UtamaLia Pundhi TahwotoAs a green city, Surabaya had been developing a program of an environmentally friendly concept in almost all sectors. One of the developed sectors with this concept is the tourism area around the Kalimas river. Tour by riding a small passenger leisure boat is the most favorite recreational option. The leisure boat designs with environmentally friendly solar-powered concepts were developed, but regarding PV power and battery capacity determination, almost all designs are not optimal. This research is aimed to obtain the optimal PV power and battery capacity by calculating the number of PV panels and batteries with minimum cost. A Linear programming approach by Simplex method is applied in the optimization calculation. The results show that the number of the battery of the previous design can be reduced from 4 four units 20 kWh becomes 3 three units 15 kWh and the number of PV panels are still the same number with the previous one, 7 seven units 2,24 kW. The optimum system cost is around 264 million rupiahs, which means that the cost is reducing around 81 million rupiahs or 24%.Eko HadiImam Pujo MulyatnoAri wibawa Budi SantosaMitra dari kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD Mino Utomo dan paguyuban nelayan kabupaten Demak. Karya utama dalam kegiatan ini adalah alat pemanggil ikan berupa lampu celup dengan dilengkapi solarsel sebagai sumber energi alternatif pengganti BBM yang ramah lingkungan. Peralatan ini dirancang sebagai lampu atraktor yang dapat meningkatkan hasil tangkapan dan mengurangi biaya operasional. Lampu tersebut dapat di turunkan ke dalam air sampai kedalaman tertentu. Sistim pencahayaan ikan menggunakan lampu listrik dalam air bertenaga surya yang telah dibuat teridiri dari satu paket lacuba terdiri dari 2 dua buah lampu, 1 satu buah converter, kabel masing-masing untuk 1 satu lampu sepanjang 15 meter, 1 satu buah charger, untuk pengisian adanya alat ini nelayan tidak tergantung pada bahan bakar minyak bumi BBM, dapat menekan biaya operasional dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan SupomoImam BaihaqiSalah satu alasan pemodal membeli kapal tanker bekas adalah karena lamanya waktu pembangunan dan tingginya biaya investasi untuk membangun sebuah kapal baru. Namun demikian terkait dengan harga kapal tanker bekas, saat ini masih belum ada metode yang tepat untuk memprediksi nilainya. Multi-faktor seperti tahun pembuatan, kapasitas kapal, negara asal pembuat, dan operasional kapal menjadikan proses memprediksi harga kapal ini menjadi lebih kompleks dibandingkan single-faktor. Kompleksitas tersebut membuat penentuan harga kapal tanker bekas pula menjadi berbeda-beda antar penilai. Estimasi harga kapal bekas yang kurang tepat dapat merugikan perusahaan jika harga beli lebih mahal dari nilai kapal bekas sesungguhnya. Tujuan dari paper ini adalah membuat pemodelan statistik untuk memprediksi harga kapal tanker bekas agar mendekati harga semestinya. Pemodelan dibuat secara simultan dengan mempertimbangkan faktor kualitatif meliputi usia kapal dan ukuran DWT dan faktor kuantitatif dimana mengacu pada galangan pembuat, klas dan negara asal pembuat kapal. Data kapal yang terkumpul, yang diperoleh dari data pusat broker kapal internasional secara online, kemudian dianalisa secara statistik dengan melakukan regresi secara multikolinearitas. Data-data ini kemudian diuji secara statistik antara lain yaitu uji serentak, uji individu, uji asumsi normalitas, uji asumsi heteroscedasticity, dan penentuan koefisien determinasi. Korelasi kuadratik didapatkan antara umur dengan harga kapal, sedangkan umur dengan DWT berhubungan secara logaritmik. Kedua korelasi ini kemudian disimultankan dan didapatkan model secara statistik berdasarkan lima kelompok negara asal pembuat Eropa beberapa negara, Jepang, Korea, China, dan Asia Tenggara beberapa negara termasuk Indonesia. Jika kelompok Asia Tenggara dijadikan acuan, maka pada kelas Minibulker kelompok Eropa dan Jepang jauh lebih mahal sekitar 40% disusul Korea 21,0% dan China hanya 0,5% lebih mahal. Pada kelas Handysize, selisih harga untuk kelompok Eropa adalah 13,7% lebih mahal, disusul Korea sebesar 7,2%; sebaliknya, selisih harga di Jepang dan China lebih murah 4,9% dan 5,9%.Wilma AmiruddinEko HadiKiryanto KiryantoThe use of HDPE plastic as a result of packaging chemicals as subtitution for wooden shell of a boat hull provides several advantages both technically and economically. Stock plastic material is relatively abundant, its price is relatively cheap, and long service life. The method used in the manufacture of HDPE plastic boat, include the preparation of materials and processing, assembly, and last is the finishing. Planning and manufacturing procedures governed by criteria which refers to the Basic Ship Theory. The end result after the ship was completed providing technical advantages in the form of increase in load capacity for boats of the same size with a wooden boat, of ± 55%, better stability, B / T> 2, the estimated lifespan of over 10 years in the boat, the process of making relatively quickly and easily. These advantages can increase productivity boat craftsman, an increase in profits of up to ± 56 % of the total profit per monthMurdjito RasimanInneke Yulistanty PravitasariEko Budi DjatmikoSquall is the occurrence of a sudden sharp increase in wind speed, thus amplifies sea environmental loads. In the South of Natuna Sea, squall can reach an intensity of up to 50 m/s or close to 100 knots. In this water, the Belida FSO operates at a water depth of m, tethered to the seabed by a spread mooring system. Squallâs impacts on the FSO mooring system has been examined by implementing time-domain simulations accommodated in a numerical model based on the 3-D wave diffraction theory. The simulations were performed by varying the squall duration of escalation, and minutes, for the load cases of 1-year extreme operational and 100-year extreme survival conditions propagating at 0°, 45°, 90°, 135°, 180°. The three squall durations of escalation substantially increase the significant wave height Hs by averagely 60%, 50% and 34%, respectively. The largest of the maximum mooring tension due to the sea load directions is found to be brought about the 45° load when magnified by the squall with a duration of escalation. In this respect, the largest intensities of the operational and survival tension loads may reach some 2,027 kN and 3,318 kN, respectively, which are eventually far below the MBL of 7,685 kN. The largest x-axis offsets in operational and survival conditions are m and m, respectively. Whereas the largest y-axis offsets for operational and survival loads are found to be m and m. These y-axis offset intensities are larger than the limiting criteria, 15% of the water depth or TrimulyonoPemodelan numerik menggunakan dinamika fluida komputasiCFDtelah banyak digunakan untuk permasalahan teknik baik di bidang perkapalan maupun di kelautan secara umum. Interaksi fluida dan struktur merupakan salah satu topik yang menantang di bidang teknik. Pada artikel ini studi mengenai interaksi fluida benda terapung dengan gelombang dilakukan menggunakan metode CFD berbasis Smoothed Particle HydrodynamicsSPH menggunakan DualSPHysics ver yang merupakan open source solver SPH berbasis Weakly Compressible Smoothed Particle HydrodynamicsWCSPH. Artikel ini membawakan validasi interaksi fluida dan struktur menggunakan CFD berbasis SPH dimana data eksperimen hasil dari penelitian sebelumnya. Berkat teknologi General Processing computation on Graphic Processing UnitGPGPU komputasi numerik menjadi lebih cepat dan pada studi ini komputasi numerik dilakukan menggunakan Graphic Processing UnitGPU GTX Titan. Analisa gerakan benda dilakukan hanya untuk dua dimensi and gerakan benda terapung heave, surge dan pitch divalidasi menggunakan data eksperimen untuk tiga gerakan yang sama. Studi ini juga melakukan validasi gelombang hasil dari simulasi numerik SPH dengan eksperimen untuk dua posisi yang berbeda sebelum dan sesudah benda terapung. Berdasarkan hasil numerik SPH menunjukkan bahwa gerakan benda baik translasi maupun rotasi memiliki akurasi yang baik bila dibandingkan dengan hasil eksperimen ini diperlihatkan dari gerakan benda terapung baik translasi mapun rotasi hasil SPH memiliki hasil yang sama dengan eksperimen. Dengan hasil ini menunjukkan SPH memiliki akurasi yang cukup baik untuk permasalahan interaksi fluida apung meskipun metode ini tergolong masih Melati SuciMuhammad Zubair Muis AlieGanding SitepuThe hatch opening has function to enter the load into the cargo hold. One of the ship type like this is Bulk Carrier. The hatch opening must be designed in suitable way because its influence to the ultimate strength since the hull girder under longitudinal bending moment. The application of the hatch opening on the shipâs deck should be considered for the ship design critreria. The objective of the present study is to analyze the ultimate strength with and without hatch opening subjected to longitudinal bending moment. The cross section of box girder is used to analyze the effect of hatch opening to the ultimate strength. This cross section of box girder is adopted for simple calculation. The application of Multiple Point Constrained MPC is adopted to analyze the box girder under longitudinal bending moment. The cross section of box girder is assumed remained plane during progressive collapse. The material such as density, yield strength, elastic modulus and poisson ratio are homogeneous. The type and dimensions of the stiffeners are also identic. The only one of the difference for the stiffener is number due to the hatch opening at the top of the box girder. It is found that the ultimate strength of the box girder with hatch opening is smaller than without opening Wibawa TrimulyonoMc. Fazjeri UbaidilahKondisi kapal penyeberangan yang sudah tidak layak adalah dasar pemikiran perancangan sebuah kapal penyeberangan tongkang sungai Bengawan Solo di Desa Jimbung Kabupaten Blora. Kecelakaan yang pernah terjadi menjadi pertimbangan utama perancangan kapal penyebrangan ini. Kapal ini difungsikan sebagai satu satunya sarana penyebrangan yang menghubungkan antara daerah Bojonegoro dan Blora. Fungsi utama kapal yang digunakan sebagai sarana penyebrangan ini mengharuskan dalam merancang kapal ini harus dibuat seaman mungkin dan memuat lebih banyak penumpang. Oleh karena itu kapal ini dirancang dengan kursi yang bisa dilipat agar memungkinkan untuk memuat lebih banyak kendaraan. Selain itu faktor keamanan penumpangpun harus sangat diperhatikan agar image bahwa kapal penyebrangan sungai Bengawan Solo yang saat ini dianggap kurang layak bisa dihilangkan. Metode pembuatan kapal penyeberangan tongkang ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Lwl 12,00 m, B 4,00 m, T 0,6 m, H 1,2 m. Sementara kapasitas penumpangnya bertambah dan bisa mengangkut kendaraan lebih banyak. Kapal penyebrangan tongkang ini menggunakan tenaga penggerak berupa diesel outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 10 HP. Oleh karena itu kapal ini dirancang dengan kursi yang bisa dilipat agar memungkinkan untuk memuat lebih banyak kendaraan. Selain itu faktor keamanan penumpangpun harus sangat diperhatikan agar image bahwa kapal penyebrangan sungai Bengawan Solo yang saat ini dianggap kurang layak bisa dihilangkanDeddy ChrismiantoBerlian Arswendo AdietyaPenelitian ini dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model 3D pada berbagai variasi bentuk buritan menggunakan CFD Computational Fluid Dynamic.Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hambatan total yang terkecil menggunakan CFD untuk berbagai variasi bentuk buritan kapal, dengan studi kasus pada type KCS Kriso Container Ship. Hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn adalah KN yaitu pada model 1, kemudian hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn adalah KN yaitu pada model original asli, dan hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn adalah KN pada model Nurul MisbahDony SetyawanAhmat SolehDesain berbasis keandalan sering digunakan dalam perancangan struktur yang mempunyai ketidakpastian harga dari parameter, baik parameter kekuatan struktur maupun parameter beban operasional. Pendekatan desain berbasis keandalan lebih realistis dibanding dengan pendekatan faktor keamanan untuk mengakomodasi ketidakpastian tersebut. Salah satu metode untuk menghitung keandalan struktur yang efisien adalah metode Mean Value First Order Second Moment MVFOSM. Dalam paper ini akan dibahas perkiraan umur lelah struktur kapal berbasis keandalan, khusunya pada sambungan pelat alas pada midship kapal. Dengan menyatakan keandalan sebagai fungsi waktu maka peluang aman dari struktur tersebut pada waktu tertentu dapat diketahui. Studi kasus diambil pada kapal tanker DWT yang dioperasikan di perairan Masalembo. Akibat fabrikasi pada pelat alas kapal diasumsikan terjadi retak permukaan sedalam 0,5 mm. Dengan menggunakan metode MVFOSM didapat bahwa nilai keandalan kapal dengan nilai rentang tegangan Ds rata-rata sebesar 25,63 MPa dengan COV 0,416, dan tegangan rata-rata smean sebesar 47,81 MPa, struktur kapal tanker dianggap cukup andal sampai tahun ke-18 dengan indeks keandalan 3,65 atau peluang aman sebesar 99,8%M Zaenal MawahibSarjito JokosisworoHartono YudoPengaruh hasil sumber daya listrik yang dihasilkan dari mesin genset yaitu kemungkinan terjadinya lubang cacing dan retak, dan apabila arus yang terlalu rendah akan mengakibatkan kurangnya penembusan dan kemungkinan terak terperangkap tinggi, sehingga dapat mengakibatkan kekuatan dari sambungan lasan yang rendah. Pengujian pada sambungan pengelasan yang berbeda diameter elektroda dengan menggunakan mesin genset, akan diperoleh kekuatan tarik dan kekuatan impak maksimum dari masing-masing material uji dan dapat diketahui pemilihan diameter elektroda yang paling baik digunakan untuk masing-masing pelat. Pengelasan menggunakan jenis sambungan butt joint single V-groove dengan sudut 600, dengan diameter elektroda 3,2 mm dan 4 mm dengan tebal masing-masing material uji 8 mm dan 10 mm. Hasil pengujian didapatkan kuat tarik dari diameter elektroda 3,2 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 443,747 N/mm2, diameter elektroda 3,2 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 435,187 N/mm2, diameter elektroda 4 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 447,23 N/mm2, dan diameter elektroda 4 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 447,07 N/mm2. Hasil penelitian, modulus elastisitas dan tegangan luluh sama-sama memiliki kenaikan nilai, serta nilai pada regangan menurun. Sedangkan hasil pengujian impak didapatkan energi impak dari diameter elektroda 3,2 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 90,67 Joule, diameter elektroda 3,2 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 295,9 Joule, diameter elektroda 4 mm tebal material 8 mm adalah rata-rata 44,91 Joule, dan diameter elektroda 4 mm tebal material 10 mm adalah rata-rata 273,83 BudiartoKiryanto kiryantoFishing vessel Cantrang 9 GT Type belong to a fishing vessel ownership at Wedung Demak, still use block ice for cargo hold in which each its wall insulation on Sterofoam. This insulation to be used because is cheapest although it investigated to overall of total cost is rated still not optimal enough. In this final project optimizes original design of cargo hold to replaced by new design alternative in its insulation part with using insulation subtance Polyurethane. Chosen 3 thickness variation of insulations, they are 5 cm called; Design A, 10 cm Design B and 15 cm Design C. The variation used as principal data to calculate the cooling load, afterward the calculation of block ice needed which to be used for ship operational. Based on insulation and equipment of refrigeration system data, will be calculated economically that is included investation Cost and Operational Cost. The result of calculation of each alternative design that based on economically calculated Method. design C have most advantages economically than others about 36,95 % to original PoernomoGetaran yang terjadi pada peralatan yang bergerak atau berputar pada umumnya adalah getaran lateral dan getaran torsional. Kedua getaran tersebut sangatlah berpengaruh terhadap umur/ life time alat tersebut. Pada penelitian ini yang dibahas adalah getaran torsional pada poros jenis cantilever yang berputar. Getaran ini jika terjadi telalu besar maka akan berdampak pada terjadinya puntiran pada poros yang berakibat pada patahnya poros tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengamatan getaran torsional berlebih yang terjadi pada setiap peralatan perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya getaran sehingga dapat dilakukan langkah antisipasinya. Percobaan untuk pengambilan data getaran adalah pada poros kantilever yang diputar. Pengukuran dilakukan dengan dua metode yaitu analisa dengan digital image processing dan sudut torsi yang sebenarnya sebagai pembandingnya. Poros diputar dengan mesin pemutar dengan variasi kecepatan yaitu 55 rpm dan 90 rpm serta diameter poros yaitu 10 mm. Berdasarkan hasil pengambilan data getaran dan hasil analisis dari kedua metode diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengukuran getaran dengan metode Digital Image Processing setelah validasi dan dibandingkan dengan alat vibration meter ternyata memiliki selisih nilai yang kecil cenderung sama yaitu selisih kenyataan sebesar pada 55 rpm sedangkan pada putaran poros 90 rpm menghasilkan selisih sudut puntir dari kenyataan sebesar 50, sehingga disimpulkan metode ini dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam pengukuran getaran torsional pada poros kantilever yang SupomoPeningkatan Produktivitas pada galangan sangat penting dilakukan sebab dapat berpengaruh terhadap waktu proses produksi mutu sebuah kapal. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan salah satunya adalah mengoptimalkan pemanfaatan SDM yang tersedia. Optimalisasi SDM tidak hanya dilakukan dengan melakukan penambahan jam orang ataupun lembur dari tenaga kerja langsung, tetapi juga memperhitungkan penggunaan sub-kontraktor secara tepat. Yang dimaksud tepat disini adalah memenuhi dari segi mutu, biaya dan waktu pembangunan kapal. Dalam penulisan ini, dilakukan analisa pengaruh penggunaan sub-kontraktor terhadap waktu dan biaya per Compensated Gross Tonnage cost/CGT. Penulisan ini menggunakan CGT sebagai suatu alat pengukuran produktivitas. Salah satu tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui besar cost/CGT sebuah galangan Indonesia yang meliputitenaga organik dan subkontraktor. Besarnya CGT masing-masing kapal diperoleh dari perkalian antara faktor CGT dengan jumlah berat baja kapal yang dibangun. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cost/CGT dari subkontraktor lebih murah 36% - 59,6% dibandingkan tenaga kerja tetap galangan. Sebaliknya, dalam hal waktu pembangunan kapal tenaga kerja organik galangan lebih cepat 46% - 69,54% dibandingkan subkontraktor. Secara umum dapat dikatakan bahwa subkontraktor lebih murah tetapi lebih lama waktu penyelesaian pekerjaan jika dibanding tenaga kerja tetap galangan. Dalam hal daya saing, Indonesia saat ini mempunyai harga $9696,06 / CGT yang berartiPT PAL masih mempunyai daya saing yang cukup secara ArianiDedy WahyudiThe discourse on the application of green technology in the maritime sector is an interesting agenda to implement. The development of the world of shipping transportation which continues to experience an increase in numbers and services creates new problems in terms of fuel supply and the resulting emissions. So that the development of innovation and technology for ship machinery should be directly related to fossil fuel substitution technology, operational efficiency technology, improving performance and reducing emissions from the engine itself to be achievements and targets. Good engine performance directly has an impact on increasing the operational efficiency of the ship and being a good carrying capacity in the environment with minimal emission levels. A dual-fuel engine is one of the engine system concepts that has several advantages, such as simple and relatively easy modifications and the use of natural gas which tends to be cleaner. Biodiesel and biogas are examples of alternative fuels that are expected to be promising solutions for marine engineering. This research uses a numerical study on the application of dual fuel engines, the percentage of biodiesel-biogas is carried out with variations of 5050 and 2575, at a constant engine speed of 2200 RPM. Simulations were carried out to see the results of how the engine performance, cylinder pressure, heat release rate and HC and NOx emissions were at a constant speed variation of the fuel percentage test NOx emission decreased at a higher biogas percentage, for UHC it increased at a higher biogas percentage, it is possible to add oxygen intake through a turbocharger or supercharger as an auxiliary SamuelAri wibawa Budi SantosaBlasting in the process of planning the workshop production of new building and ship repair to play a role in providing blasting and paint on the block that will be of erection. As a result of blasting workshop facilities that do not have resulted in low production capacity that can be achieved by this workshop, namely three block ships per month. Capacity blasting and paint shop in this low resulted in low productivity process stage stage the previous workshops which of course result in a decrease in vessel productivity in general. In penelitiaan aims to plan for blasting and paint shop facility which has been adjusted to the planned production capacity of PT. JASA MARINA INDAH II units. In this study it - thing to note is to understand the data - the data field for research conducted in terms of both technical and economic terms, with the blasting and paint shop facilities on the construction or repair of ships that have been planned, then the effectiveness of the work and production flow at. Jasa Marina Indah II units can be known. Based on the analysis and calculation of both technical and economical it can be identified by the workshop on the process of blasting Blasting efficiency is obtained for hours, at hours during the painting process, while economical in terms of labor costs can be reduced blasting cost is for paint and Putu Sindhu AsmaraHartono YudoMaterial handling equipment is designed or selected based on two factors, the aspects of technical and economic. Technical aspects of a boatlift are designated by technical specifications that can meet with the need to lift and move a boat from land to waterway and vice versa. Boatlift is a type of Rubber Tyred Gantry crane specifically designed for moving of small craft, small and medium vessels with a capacity of 10 tons to 600 tons. Boatlift with a capacity of 5 tons is very rarely to find and very different from other types of cranes such as overhead cranes that are easy to find. Boatlift with a capacity of 5 tons can be found at the Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya, but it has a weakness. The boats experience an un-synchronize movement during the lifting process. This article provides the design of a boatlift pulley system with a capacity of 5 tons using a multiple-drum winch and is capable of lifting the boat at an even keel condition. The evaluation was carried out on the existing system to find the cause of the problem. The correction on the pulley system of the boatlift has been recommended without the replacement of wire rope, brakes, motor, and the multiple-drum of the winch. The weaknesses of boat lifting could be overcome by using a pulley system 8/2/2/1-DeBe + spreader.ï»żIlmu Tentang Kelautan dan Pembuatan Kapal TTS 2019-09-21 By Rahmi On September 21, 2019 In Blog Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya kelautan yang melimpah. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki industri pembuatan kapal yang cukup besar. Oleh karena itu, ilmu tentang kelautan dan pembuatan kapal sangat penting untuk diketahui. Pengertian Kelautan Kelautan adalah segala hal yang berkaitan dengan laut, termasuk segala kegiatanContinue Reading
XhWWKbP.